Kamis, 05 Desember 2019 | 9:13:55 WIB | Dibaca : 1617 Kali

Kenduri Melayu Ke-4 Gerbang Laksamana Berlangsung di Pantai Bahari Desa Tenggayun

Editor : Nurhadi - Reporter : Willi Nur Kharisma - Fotografer : Melda Silfa
Kenduri Melayu Ke-4 Gerbang Laksamana Berlangsung di Pantai Bahari Desa Tenggayun Teks foto:

BENGKALIS, HUMAS - Bupati Bengkalis diwakili Kepala Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Bengkalis, Anharizal menghadiri dan membuka acara Tahunan Kenduri Melayu ke-4 tahun 2019 yang dipusatkan di Pantai Bahari Desa Tenggayun, Kecamatan Bandar Laksamana, Kamis (5/12/2019) pagi.

Masyarakat dari penjuru desa tampak senang dan gembira serta larut dalam menyaksikan berbagai atraksi seni budaya kenduri melayu tersebut. Berbagai kegiatan turut memeriahkan acara yang digelar, mulai dari tabuhan kompang, tari persembahan,Tari Kreasi dan musik Zapin dan Gambus, dan Gurindam, Nyanyian Lagu Melayu, Berbalas Pantun, Silat juga ikut andil memeriahkan Kenduri Melayu ke-4 tahun 2019.

Saat membacakan sambutan tertulis Bupati Bengkalis, Anharizal mengatakan bahwa Digelarnya Kenduri Melayu ini sejalan dengan visi Riau 2024, yaitu: "Terwujudnya Provinsi Riau sebagai pusat perekonomian dan kebudayaan melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan batin, di Asia Tenggara".

"Kenduri melayu ini merupakan wujud dari kepedulian pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis dalam upaya membina, mengembangkan dan melestarikan berbagai khasanah budaya dan kesenian tradisional yang ada didaerah," ujar Anharizal.

Kenduri Melayu juga sebagai spirit terbaik bagi pelestarian dan pengembangan budaya, serta pembangunan kepariwisataan di Negeri Junjungan. Tidak terkecuali pengembangannya kepada generasi muda.

Selain untuk menyaksikan Kenduri Melayu, Kehadiran masyarakat di Desa Tenggayun, juga untuk menikmati pesona wisata pantai bahari.

"Semoga kenduri yang kita laksanakan ini dapat melahirkan pemikiran-pemikiran baru tentang pelestarian, penguatan, dan penerjemahan serta pengembangan nilai-nilai adat dan budaya melayu. agar budaya dan adat melayu tidak luntur pada generasi muda yang akan datang, jangan sampai punah terbawa oleh arus moderenisasi, globalisasi yang melanda dunia sehingga dapat menghilangkan jati diri masyarakat melayu, "ungkap Anharizal.

Turut hadir anggota DPRD Bengkalis Rahmah Yenni, Forkopimcam Bukit Batu dan Bandar Laksamana, Bengkalis (Kapolres, para pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat administrator dan pengawas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Ketua Umum MKA LAMR Bengkalis Datuk Seri Zainuddin Yusuf, Sekcam Bukit Batu Jundi Mustari, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Khairani, Camat Siak Kecil diwakili Kasi Kessosbud Sarno, Ketua Umum DPH LAMR Bandar Laksamana Samsuri, Ketua Umum DPH LAMR Bukit Batu Datuk Rusdi Ispandi, Ketua Umum DPH dan MKA LAMR Siak Kecil Datuk Edi Yusri dan Datuk A. Latif, Lurah Sungai Pakning Abdi Diansyah, Kepala Desa dan Ketua beserta Anggota BPD Se-Kecamatan Bandar Laksaman serta tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama maupun undangan lainnya.