BENGKALIS, HUMAS – Agar budaya dan adat istiadat melayu tak lekang dipanas dan tak lapuk di hujan Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis menggelar kegiatan Workshop Kebudayaan Melayu Tunjuk Ajar Melayu dan Puisi, Senin (9/12/19) pagi, bertempat di aula Hotel Marina Bengkalis.
Kegiatan Workshop tersebut diikuti 86 peserta dari Kecamatan se-Kabupaten Bengkalis yang berlangsung selama 4 (empat) hari dari tanggal 8 hingga 11 Desember 2019 mendatang.
Bupati Bengkalis diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis Haholongan mengatakan, Kebudayaan Melayu Riau adalah bagian dari Kebudayaan Nasional yang harus dilestarikan. Melalui workshop dan seminar sehingga didapat benang merah dan informasi yang berkaitan dengan budaya melayu.
Usaha ini juga diharapkan sebagai upaya untuk mempertahankan identitas Daerah atau jati diri orang melayu di tengah-tengah arus globalisasi. Tentu saja jika kita tidak sikapi hal ini dengan baik, lambat laun budaya melayu akan tergerus di Negeri Junjungan yang sama-sama kita cintai ini.
"Workshop ini juga dapat dijadikan sebagai nilai tambah bagi para budayawan dan seniman Kabupaten Bengkalis, untuk meningkatkan dan memperdalam ilmu seni budaya melayu, juga sebagai promosi budaya Daerah," harap Haholongan.
Kemudian diakhir sambutannya, Haholongan menjelaskan bahwa Kabupaten Bengkalis, wujud sebagai negeri yang ideal, yaitu negeri yang kuat dari sisi sistem dan kesejahteraan, serta kuat pula dari sisi kesantunan, akhlak dan martabat negerinya maupun adat dan budaya melayunya. Sesuai dengan semboyan Riau the home land of melayu, Riau adalah tumpah darah orang melayu, termasuk Negeri Bengkalis di dalamnya.
“Untuk itu perlu kebersamaan kita semua bak kata pepatah bulat air kerana pembetung, bulat manusia kerana mufakat. Mari kita jaga Negeri ini agar budaya melayu tetap dipegang teguh sampai ke anak cucu kita,” tutup Haholongan.