PANGKALAN JAMBI, PROKOPIM - Ekowisata mangrove Desa Pangkalan Jambi ini dulunya adalah lahan hutan mangrove terbiarkan hanya untuk bahan bakar masyarakat dan tempat persinggahan nelayan ketika balik dari menangkap ikan, namun saat ini apa yang kita lihat tak terbayangkan sebelumnya berkat inovasi dan sinergi Pemerintahan Desa, masyarakat dan swasta bisa menjadi pusat wisata kebanggaan masyarakat desa dan Pemerintah Daerah.
Ungkapan tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Bengkalis diwakili Plt. Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H Ismail saat memberikan sambutan kunjungan Kepala Balai Regional Sumatera di Ekowisata Mangrove, Jum'at (19/2/2021), di Desa Pangkalan Jambi.
H. Ismail menambahkan, Ini adalah kreativitas dan inovasi pemerintah desa yang berkolaborasi dengan PT. Pertamina RU II Sungai Pakning sehingga terwujudlah ekowisata, yang saat ini ramai dikunjungi masyarakat sekitat maupun luar daerah.
"Melalui program CSR dari Pertamina RUU II Sungai Pakning yang berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Pangkalan Jambi serta adanya upaya pemberdayaan kepada masyarakat sehingga dapat terwujud ekowisata yang dapat memberikan manfaat secara ekonomis dan sosial bagi masyarakat tempatan," ungkap Ismail.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Balai Diklat Pemdes Kemendagri Regional Sumatera Irsan mengatakan Wisata mangrove ini akan kami jadikan referensi bagi desa-desa pesisir yang ada di Indonesia terkait penanganan abrasi.
"Dari 23000 desa yang kami bina, baru Desa Pangkalan Jambi yang menjadi referensi kedepan bagi kami di Kemendagri, tentu kedepannya desa ini akan kami bina", ucap Irsan.
Ini akan menjadi inspirasi bagi desa lain sambung Irsan, dan untuk membangunkan desa itu harus dilakukan secara kolaborasi, carilah orang ke-3 untuk mendongkrak kemajuan pembangunan. Jika desanya maju maka majulah negaranya.
"Nanti kita akan mengekspose di hadapan Mendagri program yang telah dilaksanakan pemerintah desa terkait ekowisata ini, sehingga kedepannya Desa Pangkalan Jambi bukan hanya dikenal nasional tapi dikenal manca negara", ucapnya.
Sementara itu Manger Pertamina RUU II Sungai Pakning Rudi Hartono memaparkan dimasa pandemi ini banyak daerah merasakan dampak dari pandemi, namun Wisata mangrove Desa Pangkalan Jambi tetap ramai dikunjungi masyarakat untuk meluangkan waktu berwisata di ekowisata mangrove ini.
"Di wisata mangrove ini juga ada lokasi metode budidaya ikan nila yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah operasi kami",ungkapnya.