BENGKALIS, PROKOPIM - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau berkolaborasi dengan Dinas Dalduk dan KB (Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kabupaten Bengkalis melaksanakan sosialisasi pelaporan aplikasi Sistem Informasi Keluarga (New SIGA), Rabu (12/4/2022) di Ruang Lantai II Kantor Balitbang Bengkalis.
Dalam sambutan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau, Sri Wahyuni, mengatakan sesuai intruksi yang diamanatkan dalam undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 dan diperkuat dengan Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga Berencana.
BKKBN menerapkan sistem informasi yang yang lebih kekinian dan akuntabel yaitu aplikasi Sistem Informasi Keluarga (SIGA) yang kini diubah menjadi New SIGA, dimana aplikasi New SIGA ini akan menjadi data operasional bagi petugas KB dan pihak terkait dalam melakukan intervensi terhadap program BKKBN, khususnya program Bangga Kencana.
Melalui New SIGA, BKKBN ingin membangun sistem data yang lebih baik di tahun ke depan dengan sinkronisasi data basis keluarga Indonesia dengan sistem informasi kependudukan.
"Sesuai dengan data yang diterima BKKBN Provinsi Riau bahwa Kabupaten Bengkalis dalam pelaporannya masih nol atau nihil, untuk itu kami mohon kerjasama dari Dinas Daldul dan KB Kabupaten Bengkalis agar berkontribusi dalam memberikan penyediaan data dan informasi program pembangunan keluarga, kependudukan dan KB di Kabupaten Bengkalis”, kata Sri Wahyuni.
Menanggapi apa yang disampaikan Perwakilan BKKBN Riau terkait target laporan Kabupaten Bengkalis berada diangka nol, Bupati Bengkalis melalui Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Johansyah Syafri menekankan kepada Dinas Dalduk dan KB agar segera mengevaluasi permasalahannya yang terjadi.
"Segera tetapkan target yang ingin disampaikan melalui data yang akurat, valid, dan akuntabel, melalui sistem New SIGA, karena aplikasi New SIGA ini juga sebagai peta kinerja, intervensi program dan pengukuran kinerja dalam menghimpun seluruh data pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) berbasis data kelompok, data keluarga dan data individu", jelas Johan.