BENGKALIS, PROKOPIM - Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso meninjau abrasi di Desa Simpang Ayam Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis, Selasa (13/12/2022) sore.
Kali ini abrasi yang terjadi bukan saja di tepi bibir pantai yang berhadapan langsung dengan Selat Melaka, namun juga terjadi di perkebunan milik masyarakat yang telah ditanami ubi, talas, nenas dan lain sebagainya.
Kala itu Bagus mengatakan bahwa pulau Bengkalis ini memang berhadapan dengan Selat Malaka kejadiannya abrasi di Kabupaten Bengkalis itu sudah jauh lama terjadi, bahkan tidak hanya kebun pemukiman, bahkan lapangan bola, kuburan pun sudah terjun ke laut.
Berdasarkan data dari PUPR bahwa ada 222 KM yang memang terkena abrasi di wilayah Kabupaten Bengkalis baik itu di pulau, daratan sumatera dan pulau Rupat, dan ini ada 121 KM yang kritis.
“Dari 222 KM tersebut Pemerintah Provinsi Riau sejauh ini juga sudah berupaya membangun sekitar 31 KM dari 121 KM yang kritis, yang sudah mengeluarkan anggaran sekitar 300 Miliar lebih,” ujar Bagus.
Masih ada sekitar 90 KM yang belum tertangani baik di Pulau Bengkalis, Pulau Sumatera dan Pulau Rupat, jelas Bagus.
Pemerintah Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu wilayah terluar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini tidak akan mungkin mampu secara kewenangan untuk mengatasi abrasi seperti ini.
Karena lanjut Bagus, untuk membangun 1 meter pemecah gelombang mendatangkan batu-batu gunung itu membutuhkan anggaran sekitar 28 Juta dan untuk membangun 90 KM abrasi yang kritis kita memerlukan anggaran sekitar 2,5 Triliun yang harus untuk menyelesaikan persoalan ini.
“Kepada Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk bisa mengucurkan anggaran abrasi ini, karena data ini sudah berkali-kali kami serahkan sejak zaman Bupatinya Amril Mukminin sampai sekarang Bupati Kasmarni-Bagus,” harap Bagus.
Mari kita bersama-sama berdoa supaya Bapak Presiden, Balai Wilayah Sungai, PUPR yang ada di Riau untuk memprioritaskan penanganan abrasi yang ada saat ini.
Kita juga tidak tinggal diam dengan kemampuan pemerintah bersama pemerintah desa warga terus bergotong-royong namun apa daya gelombang ini sangat besar abrasinya juga sangat kuat, kata Bagus.
Sementara itu Bagus juga mengajak kepada pihak perusahaan yanga beroperasi di wilayah Desa Simpang Ayam bersama-sama gotong royong bertanggung jawab untuk menanggulangi abrasi yang merupakan bencana ini jangan sampai nanti masyarakat kecewa dikarenakan ada kanal perusahaan tidak berfungsi, sehingga akhirnya mempercepat terjadinya abrasi.
“Mari kita sama-sama duduk, kita bangun Bengkalis ini kita bendung Bengkalis ini sehingga masyarakat tempatan juga bisa mendapat keuntungan dari perusahaan tapi lingkungannya juga terjaga, jangan sampai mereka merasa tersiksa,” ajaknya lagi.
Mari kita bersama-sama berikhtiar untuk menanggulangi ini supaya NKRI ini sejengkal pun tidak lebur ke laut, mudah-mudahan ini tidak terjadi karena kita semua kompak, di sini kita bersama untuk mencari solusinya.
Ikut mendampingi Wabup, Sekretaris Bappeda Firdaus, Danramil Bengkalis 01 Kapten Arh Hendrico, Kepala Desa Simpang Ayam Mujiono dan beberapa Masyarakat Desa Simpang Ayam.