Selasa, 21 Maret 2023 | 15:32:44 WIB | Dibaca : 585 Kali

Bupati Bengkalis Buka Raker TPPS dan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bengkalis

Editor : Indra - Reporter : Muhammad Imam Lutfi - Fotografer : Muhammad Imam Lutfi
Bupati Bengkalis Buka Raker TPPS dan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bengkalis Teks foto: Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Andris Wasono Saat Membacakan Arahan Bupati Bengkalis Pada Pembukaan Raker TPPS dan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bengkalis.

BENGKALIS, PROKOPIM - Bupati Bengkalis Kasmarni diwakili Asisten Pemerintahan dan  Kesejahteraan Rakyat Andris Wasono membuka Rapat Kerja (Raker) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Forum Koordinasi Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Bengkalis yang bertempat di Lantai IV Kantor Bupati Bengkalis, (21/03/2023) yang ditaja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkalis.

Terlihat hadir mendampingi Bupati pada acara Raker, Koordinasi Bidang KBKR Perwakilan BKKBN PROVINSI RIAU Supriyadi, S.Pd.,M.Si dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkalis H.Hambali.

Pada pembukaan Raker Andris Percepatan mengatakan, penurunan stunting merupakan salah satu program prioritas Nasional, bahkan Presiden telah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Implementasi dari peraturan presiden tersebut adalah telah disusunkannya Rencana Aksi Nasional Pasti (RAN-Pasti) sebagai pedoman dan panduan bagi pemerintah pusat, daerah hingga level desa dalam melaksanakan program percepatan penurunan stunting.

"Pemerintah Kabupaten Bengkalis memiliki komitmen tinggi dalam percepatan penurunan stunting ini, hal tersebut terbukti dari capaian prevalensi stunting Kabupaten Bengkalis dimana target nasional penurunan stunting ditahun 2024 harus mencapai 14%, sedangkan kita telah mampu menurunkan angka stunting dari sebelumnya 21,9% ditahun 2021, menjadi 8,4%,” ujar Andris.

Pada akhir Tahun 2022, sambung Andris, kita terendah di Provinsi Riau. Semua ini tentunya berkat kerja keras, kerja cerdas dan kerja berkualitas semua pihak. Dan kami berharap kinerja ini dapat terus ditingkatkan, agar ditahun 2024 kita bisa zero stunting, melalui berbagai upaya dan strategi dengan memperkuat peran  TPPS Kecamatan dan Desa serta kelurahan.

Upaya penanganan stunting ini harus kita laksanakan dan telah menjadi tanggung jawab semua pihak, karena jika kita tidak segera mengambil langkah antisipatif secara masif, terarah dan terukur, tentunya akan berdampak jangka panjang dan taruhannya terlalu besar bagi generasi masa depan, tegas Andris.

Makanya, dalam penanganan stunting ini keterlibatan banyak pihak harus kita perkuat. Artinya, pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu serta butuh komitmen kuat dari semua stakeholder, karena tanpa komitmen dan kemauan yang kuat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka upaya kita untuk mewujudkan Kabupaten Bengkalis Bermasa, juga akan menjadi sia-sia, paparnya.

“Oleh karenanya, kepada semua pihak agar bisa membangun sinergi, baik itu masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya untuk terus melakukan percepatan penurunan stunting secara konvergensi, agar kita tetap bisa membangun generasi masa depan, menjadi generasi yang unggul, berdaya saing, dan berkualitas,” pinta Andris.

Walaupun capaian angka prevalensi stunting kita sudah rendah dibawah target nasional, namun kita jangan pernah lengah, intervensi program dan kegiatan penurunan angka stunting harus tetap dijalankan secara berkelanjutan sampai ke kelompok terkecil di masyarakat yakni keluarga, baik di desa maupun dikota. Intervensi sensitif dan intervensi spesifik harus terus dilaksanakan serta harus dipastikan tepat sasaran, pesan Andris.

Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah membuat beberapa program unggulan salah satunya bantuan keuangan khusus satu milyar, satu kecamatan, satu kelurahan dan satu desa, maka kepada Camat, Lurah dan Kepala Desa manfaatkan anggaran BKK tersebut secara baik dan tepat sasaran salah satunya untuk kegiatan penanganan stunting, pinta Andris.

Melalui forum koordinasi percepatan penurunan stunting ini, seluruh stakeholder nantinya dapat menyamakan persepsi, membuat rencana kerja serta rencana aksi yang lebih cepat, tepat, terarah dan terukur dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Bengkalis. Agar kedepannya, penurunan stunting di Negeri Junjungan terus menunjukkan perubahan kearah yang lebih baik, bahkan sampai dengan bengkalis zero stunting, harap Andris.

Andris juga menegaskan Kepada seluruh perangkat daerah, tim percepatan penurunan stunting kabupaten, TPPS kecamatan, TPPS desa/kelurahan, sejak dini susun strategi dan sinergi agar semua lini bergerak cepat dalam melakukan penanganan penurunan stunting.

Terima kasih kepada Forkopimda yang selama ini telah memberikan dukungan penuh dalam penanganan stunting di Kabupaten Bengkalis, wabil khusus buat pak Dandim dan Ketua Persit Kodim 0303 Bengkalis yang telah menjadi orang tua asuh anak stunting, ucap Andris.