BENGKALIS, PROKOPIM - Dalam rangka mewujudkan ketersediaan pangan dan tercapainya stabilitas ketersediaan dan akses pangan yang memadai, pagi ini Bupati Bengkalis diwakili Plt. Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik H. Alfakhrurazy memimpin secara langsung Rapat Koordinasi Pelaksanaan Fasilitas Penyediaan Pangan Berbasis Kemitraan dan Pemanfaatan Pangan Lokal di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, bertempat di Ruang Rapat Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis, Rabu (02/08/2023).
Rakor yang ditaja Dinas Ketahanan Pangan Bengkalis ini diawali dengan penyampaian oleh Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkalis Susi Hartanti. Ia menyebutkan saat ini Kabupaten Bengkalis memiliki permasalahan dalam pelaksanaan fasilitas penyediaan pangan berbasis kemitraan terhadap barang yang tersedia tidak sesuai dengan permintaan pasar (barang ada tapi tidak sesuai dengan selera Masyarakat), barang yang diinginkan oleh Masyarakat tidak tersedia di Bulog, kemudian harga barang lebih tinggi (diatas HET) untuk lokasi yang jauh serta adanya keterbatasan modal Bumdes menyebabkan ketidaklancaran pembayaran.
Makanya, sebagai upaya atau alternatif yang dilakukan agar terwujudnya ketersediaan pangan dan merata, diharapkan setiap kecamatan agar dapat menunjuk satu Lembaga yang kompeten baik itu terkait modal, SDM dan sarana pendukung lainnya untuk dijadikan Pilot Project pelaksanaan kemitraan dengan Bulog. Kemudian lakukan sistem penjualan terhadap daerah yang jauh dan terpencil agar memiliki kebijakan sendiri terkait biaya transportasi, sehingga harga dapat disesuaikan.
Kala itu, Bupati Bengkalis yang diwakili Plt. Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik H. Alfakhrurazy menanggapi hal tersebut. Ia menyebutkan bahwa wujud konsistensi kita untuk terus melakukan analisis dan kajian terhadap ketersediaan pangan, termasuk di dalamnya permasalahan distribusi dan konsumsi pangan masyarakat berbasis pangan lokal di Kabupaten Bengkalis ini tentunya kita harus melakukan perumusan berbagai upaya-upaya terhadap pengendalian ketahanan pangan di daerah ini.
Upaya yang dilakukan tersebut, lanjut H. Alfakhrurazy meliputi penyediaan pangan berbasis kemitraan dan pemanfaatan pangan lokal bagi masyarakat. Seperti membangun kemitraan antara bulog dengan Bum-Desa, termasuk memanfaatkan BumDesa sebagai distributor pangan lokal sesuai dengan potensi pangan yang ada diwilayahnya masing-masing.
“Makanya, kami harap, bangun koordinasi dan sinergi yang dapat memadukan, menyerasikan dan menyelaraskan keragaman kondisi, berbagai kepentingan serta gerak langkah berbagai stakeholder, baik pemerintah, swasta, kecamatan dan desa, untuk ikut bersama-sama kita memikirkan pembangunan ketahanan pangan di daerah ini, agar penyediaan pangan berbasis kemitraan dan pemanfaatan pangan lokal, agar kita mendapatkan rumusan program yang lebih baik, terarah serta terukur,” kata Alfakhrurazy.
Dikesempatan yang sama, Tenaga Ahli Bupati Isa Selamat juga menyampaikan bahwa persoalan-persoalan tersebut, dibutuhkan solusi yang mana perlu dilakukan pendekatan keselarasan terkait kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat di bawah. Makanya diperlukan persamaan persepsi dan menyatukan pemahaman bersama OPD, agar kita dapat mengolah Pilot Project pelaksanaan kemitraan dengan Bulog dan lainnya.