Rabu, 09 Agustus 2023 | 19:26:19 WIB | Dibaca : 330 Kali

Wabup Bagus Santoso Ziarah Makam Keramat Datuk Berdarah Putih Suku Sakai

Editor : Nurhadi - Reporter : Tim Prokopim - Fotografer : Tim Prokopim
Wabup Bagus Santoso Ziarah Makam Keramat Datuk Berdarah Putih Suku Sakai Teks foto:

TALANG MUANDAU, PROKOPIM - Masih dalam rangkaian acara MTQ Kecamatan Mandau, Pinggir dan Talang Muandau, Wakil Bupati (Wabup) Dr H Bagus Santoso berkesempatan ziarah ke makam keramat Datuk Berdarah Putih yang terletak di dusun Jiat Desa Kuala Penaso Kecamatan Talang Muandau Kabupaten Bengkalis. 

Rombongan Wabup sebelumnya mengunjungi Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Sebanga Desa Muara Basung Kecamatan Pinggir. 

Setelah lebih satu jam menempuh jalan tanah perkebunan sawit milik PT Adei Wabup tiba di Dusun Jiat tempat Makam Datuk Berdarah Putih disambut oleh pemuka masyarakat Sakai Batin Bosniar dan Emak Ni juru kunci Makam. 

Menurut keterangan Batin Bosniar bahwa Datuk Berdarah Putih asal muasalnya dari kekerabatan kerajaan Pagar Ruyung Datuk Temenggung Padang Laut Padang Panjang. 

Tersebab tidak mendapatkan perhatian seperti yang kerabat lainnya Datuk Berdarah Putih bersama rombongan sebanyak 25 Kepala Keluarga meninggalkan Kerajaan menuju Mentawai. Hanya saja setelah di mentawai 13 kepala keluarga tidak betah memilih melanjutkan perjalanan dan bekerja di kerajaan Kunto Darusalam (Rokan Hulu). 

Singkat kisah dari Batin Bosniar 13 Kepala Keluarga akhirnya meninggalkan Kunto Darusalam menuju Kerajaan Siak Indrapura. Menyusuri sungai Mandau - Balai Pungut dan tiba di Siak. Oleh Raja Siak mereka ditempatkan dan diberikan wilayah 13 anak sungai diantaranya di Kuala Penaso. 

Lebih lanjut dikisahkan Batin Bosniar bahwa Datuk Berdarah Putih wafat di Kunto Darusalam. Sebelum wafat Datuk meninggalkan wasiat agar jenazahnya di masukkan di keranda Batu dan diletakkan di pinggir sungai Tapung. 

Keajaiban terjadi keranda jenazah Datuk Berdarah Putih muncul di Dusun Jiat Keramat Kuala Penaso di makam sekarang ini. Makam Datuk Berdarah Putih ini dikeramatkan dan dipertahankan oleh warga Sakai sejak bersengketa dengan PT Adei karena masuk wilayah HGU. 

Konflik antara perusahaan dan warga tahun 1990- an tak terhindarkan. Makam keramat itu akhirnya dikeluarkan dari kawasan HGU PT Adei. Kini patok- patok batas masih terpancang sebagai bukti bisu sejarah kelabu.

Posisi Makam tepat di pinggir jalan warga Sakai ke Sungai mencari ikan. Pada masa awal kepemimpinan Bupati Amril Mukminin mendapat perhatian di atasnya di bangun Rumah makam, seiring waktu berjalan plafon dan sarana lainnya sudah rusak. 

Batin Bosniar berharap pemkab Bengkalis dan PT Adei membantumerehab dan membangun lagi sarana dan prasarana. Batin Bosniar juga telah menghibahkan tanah milik keluarga bersepadan Makam kepada pemerintah dengan harapan bisa mendapat bantuan Pemkab dan PT Adei. 

Setakat ini, makam keramat sangat dihormati dan di jaga oleh masyarakat  keturunan Suku Sakai, hal ini sebagai bentuk penghormatan kepada Datuk yang dipercaya sebagai asal muasal garis keturunan mereka.