Senin, 09 Oktober 2023 | 12:53:15 WIB | Dibaca : 925 Kali

Buka Pelatihan Community Based Ecologial Mangrove Restoration

Bupati Ingatkan Perlu Pemahaman Serta Komitmen Bersama Untuk Terus Melakukan Pemulihan Ekosistem Mangrove

Editor : Indra - Reporter : Ibrahim - Fotografer : Ibrahim
Bupati Ingatkan Perlu Pemahaman Serta Komitmen Bersama Untuk Terus Melakukan Pemulihan Ekosistem Mangrove Teks foto: Foto Bersama Pada Acara Pelatihan Community Based Ecologial Mangrove Restoration.

BENGKALIS, PROKOPIM - Bupati Bengkalis diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Johansyah Syafri membuka kegiatan Pelatihan Community Based Ecologial Mangrove Restoration, yang ditaja oleh Global Mangrove Alliance di Hotel Berlian, Senin (09/10/2023).

Pelatihan Community Based Ecologial Mangrove Restoration dilaksanakan pada tanggal 9 hingga 16 Oktober 2023, 5 inclass traning di Kecamatan Bengkalis, 3 hari field traning di Teluk Pambang dengan jumlah peserta sebanyak 35 orang perwakilan dari Provinsi/Kabupaten Kota Se-Indonesia.

Dalam sambutannya, Johansyah mengucapkan selamat datang kepada Bapak/Ibu dari kementerian, lembaga, serta para penggiat lingkungan selaku peserta pelatihan, di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau, serta apresiasi dan terima kasih kepada global mangrove alliance, yang telah menyelenggarakan pelatihan ini di Kabupaten Bengkalis.

"Melalui kegiatan ini kita dapat meningkatkan kompetensi, wawasan, pemahaman serta komitmen bersama untuk terus melakukan pemulihan ekosistem mangrove secara lebih tepat, efektif dan efesien, dengan memahami lebih mendalam akan karakteristik, sifat dan ekologi mangrove yang ada di Indonesia, dan di Kabupaten Bengkalis ini khususnya,” harap Johan.

Selain itu johan juga menjelaskan, mangrove merupakan salah satu ekosistem terpenting di dunia yang terletak di kawasan pesisir. Keberadaannya memiliki peran multifungsi baik secara fisik, ekologi, sosial dan ekonomi.

"Oleh karena itu, perlu ilmu, perlu strategi, dan perlu komitmen dalam menjaga serta memberdayakan kelestarian mangrove, baik melalui rehabilitasi maupun restorasi,” tuturnya.

Kepada peserta pelatihan, mari bersama kita satukan langkah, untuk terus meningkatkan pemahaman terkait upaya pemulihan ekosistem mangrove di Indonesia ini, ajak Johan.

Dengan memahami secara lebih mendalam akan karakteristik, sifat dan ekologi mangrove, sehingga kedepannya setiap upaya pemulihan mangrove yang kita lakukan dapat dilaksanakan secara tepat, efektif dan efesien, ujarnya.

Apabila hal demikian dapat kita lakukan secara baik, kata Johan, kami optimis, kita bisa menghasilkan hutan mangrove dengan kehidupan yang lebih baik, tumbuh lebih cepat, lebih beragam dan lebih tangguh.

Tampak yang hadir diacara tersebut, Coordinator GMA Indonesia Chapter Apri Astra, Kepala UPT KPH Bengkalis Muhammad Fadli, Programs Manager & CBEMR Trainer Laura Michie, Executive Director dan CBEMR Trainer Dominic Wodehouse, Creative Director Leo Thom, Direktur Yayasan Bahtera Melayu Defitri Akbar, peserta pelatihan dan tamu undangan.