BANDAR LAKSAMANA, PROKOPIM - Bupati Bengkalis diwakili Wakil Bupati DR. H. Bagus Santoso menghadiri acara Workshop Lapangan 1 Green Actions In Tapak Pesisir Negeri Lanskap Gambut Rumah Runding, Sabtu 28/10/23 di Desa Tanjung Leban.
Acara ditandai dengan penandatangan bersama dan peletakan batu pertama Groundbreaking Pembangunan Monumen Coewater Sharing dan Bintangoers oleh Wakil Bupati DR. H. Bagus Santoso di dampingi tenaga ahli Gubernur Riau Bidang lingkungan hidup dan kehutanan Provinsi Riau Johny Setiawan Mundung.
Kala itu Wabup mengungkapkan keunggulan utama dari lanskap rumah runding yaitu, dengan beragam aksinya telah dapat memitigasi potensi resiko kejadian kebakaran dan perlahan lanskap gambut menjadi kembali sehat/hidup (living peat).
Kemudian kata Bagus satu-satunya kolaborasi multipihak yang terintegrasi dan berkesinambungan hingga sekarang dalam upaya pemulihan permanen lanskap gambut tropika yang dilaksanakan pada lokasi yang terdegradasi akut (catastrophic condition) akibat kebakaran hebat berulang sejak awal tahun 2000 an.
Selain tiu lanjutnya, untuk milestone inovasi teknologi pemulihan ekosistem gambut baik aspek hidrologi melalui teknologi water sharing, reforestasi melalui beragam jenis lokal sebagai penciri khusus, dan sedang terus diupayakan scaling up nilai manfaat pada beragam aspeknya baik bio-fisik, sosial ekonomi dan kebudayaan.
Tidak hanya itu sambung Bagus, lanskap gambut rumah runding sebagai etalase ”show window” yang telah dimanfaatkan sebagai tempat pembelajaran, lokasi riset, refreshing alami oleh para pihak baik dari lembaga-lembaga dunia, regional, nasional dan lokal.
Dan terakhir sebagai modalitas menuju pengembangan ekonomi hijau karbon serta potensi-potensi ekonomi ramah lingkungan lainnya pada lanskap-lanskap gambut yang terlindungi dan terpulihkan secara permanen, jelas Bagus.
Bagus juga menjelaskan tujuan berkumpul dan berunding untuk memperluas potensi manfaat lanskap rumah runding sebagai pusat pembelajaran (learning hubs) perlindungan dan pemulihan permanen lanskap gambut melalui kolaborasi multipihak dan pelibatan masyarakat sebagai subjek utama pelaksanaan program serta penerima manfaat.
Selain itu juga untuk memperluas kolaborasi multipihak membangun pusat-pusat pembelajaran perlindungan dan pemulihan permanen lanskap gambut di lokasi-lokasi lainnya di propinsi riau, yang terintegrasi dengan pengembangan ekonomi hijau, tutur Bagus.
Pada kesempatan itu Wabup Bagus juga menyampaikan permasalahan abrasi yang setiap tahunnya terjadi di bibir pantai perairan mencapai sekitar 2 – 7 m/tahun, dimana abrasi yang kritis mencapai 121,5 KM, baru ditangani sekitar 40,863 KM, masih ada tersisa 80, 637 KM.
“Kolaborasi antara pemerintah daerah, provinsi dan pusat untuk bersama-sama mengatasi persoalan abrasi yang ada di Kabupaten Bengkalis ini, supaya ini cepat teratasi, harap Bagus.
Terlihat hadir pada acara tersebut, Plt Kadis DLH Kabupaten Bengkalis Ed Efendi, Kadis PMD Kabupaten Bengkalis Ismail, Plt Kadis sosial Kabupaten Bengkalis Hambali, Camat Bandar Laksamana Ade Suwirman, Mantan Deputi BRG Haris Gunawan dan tim Riset dari Tokyo Jepang, Pj Kepala Desa Tanjung leban Ahmad beserta masyarakat.