Selasa, 21 November 2023 | 12:55:16 WIB | Dibaca : 591 Kali

Buka Pelatihan Bagi Dosen dan Guru

Wabup Bagus Santoso: Butuh Sinergi, Peran Dosen dan Guru Tanggulangi HIV/AIDS

Editor : Nurhadi - Reporter : Sumanto - Fotografer : Bambang Riyanto
Wabup Bagus Santoso: Butuh Sinergi, Peran Dosen dan Guru Tanggulangi HIV/AIDS Teks foto: Wabup DR. H. Bagus Santoso Saat Menyampaikan Arahannya Pada Pembukaan Pelatihan Bagi Dosen dan Guru Bimbingan Konseling.

BENGKALIS, PROKOPIM - Peran Bapak/Ibu Dosen dan Guru Bimbingan Konseling (BK) sangat strategis untuk ikut serta dalam menanggulangi HIV/AIDS dikalangan pelajar dan mahasiswa Kabupaten Bengkalis.

Hal tersebut disampaikan Wabup DR. H. Bagus Santoso saat membuka pelatihan bagi Dosen dan Guru Bimbingan Konseling yang diselenggarakan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bengkalis, bertempat di Hotel Horizon Selasa, (21/11/2023).

Bagus Santoso yang juga merupakan Ketua Pelaksana KPA Kabupaten Bengkalis menyampaikan dengan diadakannya pelatihan ini tentunya sangat diharapkan peran semua pihak dalam upaya penanggulangan AIDS khususnya di perguruan tinggi dan sekolah lanjutan tingkat atas di Kabupaten Bengkalis.



“Jangan biarkan negeri kita hancur berantakan dengan penyakit HIV/AIDS ini. Lindungi dan jaga diri kita, anak-anak kita, keluarga kita dan orang-orang sekitar kita agar hidup sehat, damai dan sesuai fitrahnya,” ujar Wabup Bagus Santoso.

Sebagai informasi kondisi HIV AIDS di Kabupaten Bengkalis, berdasarkan data terakhir dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Per-Juni 2023, HIV di Kabupaten Bengkalis sebanyak 762 Kasus dan AIDS di Kabupaten Bengkalis sebanyak 129 Kasus, Urutan ke-2 Kasus HIV di Riau.

Selanjutnya tercatat juga per Januari - Maret 2023 terdapat 21 kasus HIV baru, 7 kasus diantaranya dari faktor resiko LSI. Dan Ditahun 2021 tercatat 28 kasus baru HIV, 22 kasus AIDS dan meninggal 11 kasus serta ditahun 2022 tercatat 44 kasus baru HIV, 11 kasus AIDS dan meninggal 6 kasus Diantaranya 2 kasus dari kelompok Mahasiswa dan 2 orang dari kelompok Pelajar.

"Ini artinya kasus HIV sudah pula ditemukan dikalangan pelajar dan mahasiswa kita dimana mereka termasuk dalam kelompok usia produktif, dan tentunya ini sangat memprihatinkan," ujar Bagus Santoso.

Kemudian Bagus Santoso mengatakan upaya penanggulangan HIV/AIDS di Negeri Junjungan harus dilakukan dengan kekompakan dan kebersamaan serta sinergi. Mengingat Kabupaten Bengkalis merupakan urutan ke dua setelah kota Pekanbaru dengan jumlah penderita HIV/AIDS terbesar.

“Diusahakan setiap minggu diadakan diskusi terkait perkembangan HIV AIDS, LBGT dan lainnya kepada anak-anak di sekolah agar mereka tau dan mengerti bahaya dari perilaku menyimpang itu,” ucap Bagus Santoso.



Adapun narasumber dalam pelatihan ini yaitu dari Komisi Penganggulangan AIDS Provinsi Riau Helmy Yardi dan Annisa Nurfajri. Dan hadir dalam pelatihan tersebut Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Riau Wilayah II Duri Wan Roby Junata, Dosen sejumlah Universitas dan Guru Bimbingan Konseling di Kabupaten Bengkalis.