Rabu, 13 Maret 2024 | 11:32:00 WIB | Dibaca : 798 Kali

Buka Rakor, Bupati Bengkalis Minta Penyuluh Menjalankan Tusi Dengan Maksimal

Editor : Nurhadi - Reporter : Sumanto - Fotografer : Sumanto
Buka Rakor, Bupati Bengkalis Minta Penyuluh Menjalankan Tusi Dengan Maksimal Teks foto: Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Johansyah Syafri Saat Menyampaikan Arahannya Pada Pembukaan Rakor Tugas dan Fungsi Da’i Desa/Kelurahan Serta Koordinator Kecamatan Se-Kecamatan Bengkalis Tahun 2024.

BENGKALIS, PROKOPIM – Keberadaan penyuluh agama (Da'i) sebagaimana yang telah ditugaskan, hendaknya dapat menjakankan amanah melalui pelaksanaan tugas serta fungsinya secara maksimal ditengah-tengah masyarakat.

Keberadaan penyuluh didesa dan kelurahan, yang kita harapkan bisa menjadi agen of change, pembawa perubahan kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik, berkarakter dan berintegritas serta sejahtera.

Artinya, melalui aktifitas penyuluh sesuai tugas dan fungsinya, harus bisa menyentuh, menggugah serta menggerakkan kehidupan masyarakat.

Demikian ditegaskan oleh Bupati Bengkalis Kasmarni melalui Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Johansyah Syafri saat membuka Rakor Tugas dan Fungsi Penggiat/Penyuluh Agama Islam (Da’i) Desa/Kelurahan Serta Koordinator Kecamatan Se-Kecamatan Bengkalis Tahun 2024, bertempat di Ruang Rapat Hang Tuah Kantor Bupati, Rabu (13/3/2024) pagi.

Melalui forum ini sambung Sahli lagi, kami sangat berharap, kita semua yang hadir, dapat nantinya memberikan saran, masukan sekaligus mencarikan solusi guna memperbaiki akan setiap kekurangan ataupun kendala dari pelaksanaan tugas serta fungsi penyuluh kita dilapangan.

Kami juga minta lanjut Johan, koordinator kecamatan dapat melaporkan, apa saja tugas serta fungsi penyuluh agama yang telah dilaksanakan, sejauhmana tingkat keberhasilannya, serta sampaikan juga apa permasalahan dan kendala yang terjadi dilapangan, agar kita dapat mencarikan solusi terbaiknya. Cuman kami minta laporan jangan dikarang-karang, harus objektif dan akuntabel.

Pada kesempatan tersebut Johansyah Syafri menegaskan sebagai salah satu contoh, ketika kami turun dimasyarakat, justru di dua tahun keberadaan penyuluh dan penggiat agama, masih ada sebagian masyarakat yang tidak mengetahui dan mengenali siapa penyuluh agama di desa mereka, artinya, dengan orangnya saja masyarakat tidak kenal, apalagi dengan tugas serta fungsinya, yang secara otomatis program dan kebijakan pemerintah daerah juga tidak pernah tersampaikan ke masyarakat.

“Artinya jika keberadaan penyuluh belum menunjukkan hasil yang signifikan ditengah masyarakat secara otomatis program kita ini menjadi gagal dimata masyarakat. Kami tentunya tidak mau ada stigma negatif dari masyarakat bahwa program kita ini hanya menghabiskan dana dan tidak memiliki output serta target yang jelas dalam mendukung Bengkalis Bermasa,” tegas Johansyah Syafri.

Tampak hadir pada acara tersebut Kepala Dinas PMD Ismail, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Emilda Susanti, Camat Bandar Laksamana Ade Suwirman, Sekretaris Bappeda Syahruddin, Sekretaris Camat Bengkalis Fitra Rama, Ketua MUI Bengkalis H Amrizal dan Kabag Kesra Herman serta para koordinator Penyuluh agama.