MANDAU, PROKOPIM - Bupati Bengkalis melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Bengkalis Toharuddin hadiri Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri yang ditaja oleh Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF) di Kabupaten Bengkalis, Senin (26/8/2024), bertempat di Ruang Mulia 2 Lantai 1 Hotel Grand Zuri Duri.
Dalam arahan Bupati Bengkalis yang dibacakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan tersebut, Pemerintah Kabupaten Bengkalis memberikan apresiasi kepada LSF-RI atas sinerginya menyelenggarakan sosialisasi tersebut guna menjamin dan melindungi masyarakat Kabupaten Bengkalis agar dapat memilih, memilah dan menikmati pertunjukan film yang bermutu dan memilki edukatif serta bermanfaat.
Lebih lanjut Toharuddin juga menambahkan bahwa film saat ini tidak hanya disaksikan melalui televisi saja namun bisa dilihat di layar bioskop bahkan dapat diakses melalui internet, platform digital dan media sosial. Ini tentunya sangat berdampak bagi kehidupan masyarakat Indonesia, terutama anak-anak muda yang sangat rentan terhadap dampak dari sebuah tontonan.
Untuk itu sambung Mantan Camat Pinggir itu lagi, masyarakat dan publik perlu mendapatkan pendidikan dan pengetahuan terhadap film, melalui penguatan fungsi literasi, sehingga masyarakat memiliki kepedulian dan kesadaran untuk menonton film sesuai dengan klasifikasi usia dan peruntukkannya.
"Kepada narasumber kami harapkan dapat memberi pencerahan, terkait sensor film sesuai dengan usianya kepada peserta sosialisasi, agar kita dapat bersama-sama menyelamatkan para generasi muda penerus bangsa, supaya tidak terjerumus dari tontonan yang berpengaruh negatif," harap Toharuddin.
Melalui kegiatan sosialisasi yang mengangkat tema “Memajukan Budaya, Menonton Sesuai Usia” tersebut, tampak hadir Sekretaris Komisi III LSF RI Mukayat Al Amin, Ketua Subkomisi Pemantauan dan Evaluasi Komisi III LSF RI Dr. Fetrimen, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Riau Dr. Harry Setiawan, dan peserta sosialisasi gerakan nasional budaya sensor mandiri lainnya.