Senin, 07 Oktober 2024 | 11:33:21 WIB | Dibaca : 194 Kali

Kabupaten Bengkalis Masuk 10 Daerah Dengan Penurunan IPH Terbesar

Editor : Nurhadi - Reporter : Istimewa - Fotografer : Istimewa
Kabupaten Bengkalis Masuk 10 Daerah Dengan Penurunan IPH Terbesar Teks foto: Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Drs. Johansyah Syafri Saat Mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah Secara Daring.

BENGKALIS, PROKOPIM – Pejabat Sementara (Pjs.) Bupati Bengkalis Akhmad Sudirman Tavipiyono diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Drs. Johansyah Syafri mengikuti  Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara daring, Senin (7/10/2024), di Ruang Rapat Hang Jebat Kantor Bupati Bengkalis.

Rapat yang dimulai pukul 08.00 WIB tersebut awalnya dipimpin  Plt. Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir. Kemudian dilanjut dan rapat langsung dipimpin Mendagri M. Tito Karnavian.

Pada kesempatan itu, kata Johan, disampaikan Kabupaten Bengkalis termasuk satu dari 10 kabupaten/kota dengan penurunan IPH (Indeks Perkembangan Harga) tertinggi se-Indonesia. Berada di posisi 6 di atas Kab. Konahe Selatan (Sulawesi Selatan) -1,73% dan di bawah Kab. Kaimana (Papua Barat) -2,26%.

“Sesuai IPH minggu pertama Oktober 2024 dan berdasarkan data SP2KP (Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan) untuk pencatatan s.d. 55 Oktober, alhamdulillah, Kab. Bengkalis termasuk 10 besar. Menurun (-) 1,87% dan satu-satunya di Riau,” jelasnya.

Kata mantan Kadis Kominfotik ini, ada beberapa komoditi yang memberi andil terhadap penurunan IPH tersebut, yakni daging  sapi, daging ayam, cabai merah dan jeruk.

Terkait inflasi September 2024, imbuh Johan, juga mengalami penurunan bila dibandingkan Agustus 2024.

“Secara month to month terjadi penurunan 0,81% dari 2,45% di bulan Agustus menjadi 1,64%. Namun angka ini masih tinggi dibandingkan inflasi di Riau pada bulan yang sama sebesar 1,38%. Tapi bila dibandingkan angka nasional 1,84%, Kab. Bengkalis masih lebih rendah,” terangnya.

Kepada seluruh perangkat daerah terkait, utamanya TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) untuk terus melakukan upaya-upaya sehingga angka inflasi 1,64 tersebut dapat ditekan menjadi lebih kecil lagi.

“Dan tentunya, jangan sampai angka inflasi di bulan Oktober ini justru naik dibanding bulan September,” harapnya.

Johan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas sinergisitas seluruh pihak terkait sehingga angka inflasi di bulan September 2024 dapat menurun dibandingkan bulan Agustus.

“Alhamdulillah, selama 2024 ini, angka inflasi di bulan September ini paling rendah. Awal tahun (Januari) 1,91%. Sedangkan yang tertinggi di bulan Mei 4,09%. Kita berharap penurunan yang terus terjadi mulai Juni dapat berlanjut hingga akhir tahun,” tutup Johan.

Selain perwakilan dari sejumlah perangkat daerah, hadir juga dalam rapat pengendalian inflasi tersebut perwakilan dari Dandim 0303/Bengkalis dan Perum Bulog Bengkalis.