Rabu, 09 Oktober 2024 | 18:55:23 WIB | Dibaca : 487 Kali

Perkaya Ilmu Parenting, DWP Kabupaten Bengkalis Gelar Seminar Strategi Menjadi Ibu Generasi Alpha

Editor : Nurhadi - Reporter : Nuratika - Fotografer : Asih dan Maryam
Perkaya Ilmu Parenting, DWP Kabupaten Bengkalis Gelar Seminar Strategi Menjadi Ibu Generasi Alpha Teks foto:

BENGKALIS, PROKOPIM - Memiliki anak memang menyenangkan dan membahagiakan bagi pasangan suami istri. Namun dalam implementasinya, mengasuh dan mendidik anak dapat menjadi tantangan tersendiri, khususnya di era digitalisasi saat ini. Tidak jarang orang tua mengalami setres yang kemudian mempengaruhi pola asuh kepada anak.

Menanggapi fenomena tersebut, Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Bengkalis melaksanakan Seminar Parenting dengan tema Strategi Menjadi Ibu Generasi Alpha, Rabu (9/10/24) di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja di Laut Bengkalis.

Seminar parenting ini dihadiri Ketua DWP Kabupaten Bengkalis, Ira Vandriyani dan seluruh anggota DWP Kabupaten Bengkalis. Dengan menghadirkan narasumber ibu Emilda Susanti, Fitri Anita Eka Putri dan dan Eji Marlina.

Dalam Sambutannya Ira Vandriyani mengatakan melalui seminar ini diharapkan dapat menambah wawasan , pengetahuan, dan strategi bagi pengurus dan anggota DWP khususnya dalam mendidik anak-anak agar kelak mereka menjadi generasi yang lebih sehat secara mental dan emosional.

Apalagi generasi alpha lanjut istri dari Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis itu lagi, mereka memiliki karakteristik yang unik, sehingga pola asuh orang tua perlu disesuaikan. Dan sebagai orang tua, tentunya penting untuk kita memahami berbagai gaya pengasuhan dan memilih pendekatan yang paling efektif berdasarkan kebutuhan anak secara individual.

Sementara itu narasumber seminar Emilda Susanti menjelaskan bahwa anak merupakan investasi bagi orang tua yang patut kita naungi. peran ibu sangatlah penting, Karena menurutnya jika anak terlindungi indonesia pasti akan maju.

"Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Bengkalis melaksanakan program Perempuan Berdaya Keluarga Sejahtera dalam mengoptimalkan peran ibu dalam pengasuhan keluarga untuk mewujudkan generasi yang berkualitas," kata Emilda.

Sedangkan Ibu Fitri Anita Eka Putri pula menjelaskan bahwa generasi alpha adalah generasi yang lahir di era digital dan teknologi. Mereka dikenal kreatif, inovatif, dan cepat beradaptasi dengan perubahan zaman. Salah satu ciri khas generasi ini adalah ketertarikan yang lebih besar pada konten visual seperti video, foto, dan grafik dibandingkan teks.

“Mereka (Generasi Alpha) lebih tertarik pada konten visual daripada bacaan panjang, sehingga sering kali merasa bosan dengan pelajaran berbasis teks,” jelasnya.

Ibu Fitri juga menyoroti berbagai tantangan dalam mendidik generasi alpha di era digital, seperti ketergantungan pada teknologi, paparan konten negatif, dan perubahan pola hidup. untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga orang tua perlu memahami karakteristik dan kebutuhan anak-anak mereka dengan menerapkan pola asuh yang efektif.

Dalam hal penerapan konsekuensi, Ibu Fitri menekankan pentingnya menghindari hukuman fisik maupun kekerasan verbal. Sebaliknya, berikanlah konsekuensi yang bermanfaat dan mampu melatih kemandirian anak.

"Dan terpenting kita harus menerapkan pola asuh sesuai dengan jaman anak, karena kita adalah pelopor dan pelapor,'' jelas Ibu Fitri.

Begitu juga disampaikan oleh ibu Eji Marlina, menurutnya pola asuh terhadap anak yang efektif di antaranya adalah memberikan perhatian, kasih sayang, serta dukungan emosional kepada anak. Selain itu, orang tua dihimbau untuk menerapkan aturan rumah tangga yang konsisten sesuai perkembangan anak, memberikan konsekuensi logis, serta membangun komunikasi yang terbuka dan diskusi yang bermakna. 

"Karena keluarga merupakan kunci utama dalam tahap perkembangan emosi dan mental anak. anak yang berada dalam lingkungan keluarga yang positif dapat meningkatkan kemampuan anak dalam mengendalikan masalah emosi, terutama bagi generasi alpha yang cendrung salah fokus terhadap pergaulan dan perkembangan lingkungan." Pungkas Eji.