BENGKALIS, PROKOPIM - Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bengkalis diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Andris Wasono resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) V Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkalis tahun 2024.
Musda yang bertajuk "Meneguhkan Ukhuwah Merawat Persatuan Ummah", turut dihadiri Kapolres Bengkalis diwakili Kabag SDM Kompol Agus, Dandim 0303/Bengkalis diwakili Pasi Intel Lettu Inf Agus Dani, Ketua Harian MUI Provinsi Riau Drs. H. Aprizal, Sekretaris Umum MUI Provinsi Riau Dr. Almi Jera Ketua MUI Kabupaten Bengkalis periode 2019 - 2024 H. Amrizal, Kakan Kemenag H Khaidir serta para ulama lainnya.
Agenda Musda V ini terdiri dari pemilihan ketua umum MUI Kabupaten Bengkalis sekaligus menyusun program kerja 5 tahun ke depan. Musda ke V tersebut diikuti oleh perwakilan dari 11 Kecamatan se-Kabupaten Bengkalis.
Dalam sambutannya, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Andris Wasono menyampaikan apresiasi kepada jajaran pengurus MUI Kabupaten Bengkalis yang selama ini telah bersinergi baik dengan Pemerintah Daerah.
Momentum Musda ini tentu akan menjadi saat yang tepat bagi pengurus MUI Kabupaten Bengkalis, untuk melakukan evaluasi, koordinasi, dan rekonsiliasi, serta menyusun rumusan-rumusan pemikiran yang implementatif dalam menguatkan peran ulama di daerah ini.
Terutama peran ulama dalam pembangunan moral dan akhlak, serta rumusan program yang dapat mempercepat terwujudnya masyarakat Kabupaten Bengkalis yang religius, berkarakter, bermarwah, maju, sejahtera serta hidup dalam kedamaian dan damai dalam kehidupan.
"Dalam pelaksanaan musda ini, akan terbentuk pimpinan dan kepengurusan MUI Kabupaten Bengkalis yang memiliki visi dan misi jauh kedepan serta mampu membuat dan menjalankan program kerja organisasinya", harapnya.
Hal ini penting, tambah Andris lagi, karena kemajuan sebuah organisasi akan sangat ditentukan oleh figur-figur kepengurusannya, bahkan figur ketua menjadi penting sebagai jantungnya organisasi, artinya maju dan mundurnya MUI ini kedepan, akan sangat tergantung kepada kinerja ketuanya.
Untuk itu, kata Andris, laksanakan lah musyawarah daerah ini dengan sebaik-baiknya, dengan tetap bersandar pada pedoman dasar MUI yang ada, serta tetap mengedepankan prinsip musyawarah mufakat dan nilai-nilai islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Andris juga menyampaikan, dalam era globalisasi saat ini, kita dihadapkan pada berbagai isu kompleks, mulai dari tantangan beragama, moral hingga perubahan sosial yang cepat ditengah-tengah masyarakat, dimana, dengan perubahan tersebut, dikhawatirkan dapat memecah belah rasa ukhuwah dan rasa persatuan dan kesatuan umat di negeri ini.
Kami Pemerintah Daerah sangat membutuhkan peran ulama untuk bersama-sama kita berjalan dalam satu barisan guna memenuhi serta mengatasi berbagai permasalahan umat yang terjadi saat ini dan dimasa hadapan.
"Kami pemerintah Kabupaten Bengkalis akan terus berkomitmen untuk mendukung dan menjalin kerja sama erat dengan MUI Kabupaten Bengkalis dalam mengimplementasikan program-program yang berpihak pada kemaslahatan umat, seperti program pendidikan agama, pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kesejahteraan ummat", pungkasnya.
Hadir juga Ketua Baznas Kabupaten Bengkalis Ismail, Sekretaris MUI Kabupaten Bengkalis Karya Mukhlasin, Pimpinan MIA Al-Burdah Baa Khalish 2002 Abah Guru Fadhli Inayatullah, Pimpinan Ponpes Madani Kiyai Suyendri, Pimpinan Pondok Modern Nurul Hidayah (PMNH) KH. Pamuji serta Pejabat Tinggi Dilingkup Pemkab Bengkalis.