BENGKALIS, PROKOPIM - Bupati Bengkalis Kasmarni mengajak seluruh pihak untuk terus berkolaborasi dan memperkuat sinergi dalam menekan angka prevalensi stunting di Kabupaten Bengkalis. Sehingga pada akhirnya Bengkalis Bermarwah, Maju dan Sejahtera dapat diwujudkan dengan generasi bebas stunting.
Demikian disampaikan Bupati Bengkalis Kasmarni melalui Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Johansyah Syafri, dalam arahannya ketika menghadiri pelaksanaan Diseminasi Audit Kasus Stunting Tahap II Kabupaten Bengkalis Tahun 2024, di Cawan Kopi, Selasa (24/12/24) pagi.
Kita akui sambung Johansyah, upaya percepatan penurunan stunting sejatinya telah kita lakukan secara optimal dengan kerja nyata yang dapat dibuktikan dari beberapa laporan di lapangan, dengan menunjukkan bahwa jumlah anak stunting yang di intervensi mengalami perubahan, terutama perubahan pada status gizinya.
"Namun ternyata, hasil kerja keras tersebut tidak selaras dengan hasil survei kesehatan Indonesia yang telah di rilis oleh Pemerintah Pusat. Dimana prevalensi stunting kita di Kabupaten Bengkalis secara nasional masih 17,9%, maupun dari sisi jumlah masih terdapat sekitar 1.786 anak di Kabupaten Bengkalis yang termasuk dalam kategori anak stunting." ujarnya.
Beliau menegaskan, mulai sekarang semua lini harus bergerak pantas untuk melakukan percepatan penurunan stunting secara konvergensi, Terkait dengan diseminasi hasil audit kasus stunting Kabupaten Bengkalis, kami juga minta agar kegiatan diseminasi ini benar-benar terlaksana secara baik. Guna mengetahui faktor-faktor determinan yang menyebabkan potensi terjadinya stunting, kemudian lakukan analisis yang baik dan lakukan juga penyusunan rencana tindak lanjut hasil audit kasus stunting tersebut sebagai dasar penyusunan kebijakan intervensi stunting ke depan.
Johan optimis, dengan mengetahui faktor determinan penyebab terjadinya stunting di Kabupaten Bengkalis, maka dapat menyusun strategi penanganannya. Kemudian rekomendasi tim pakar harus menjadi dasar dalam merumuskan berbagai kebijakan, sehingga ke depan kasus serupa tidak terjadi lagi dan diharapkan indikator desa bebas stunting dapat tercapai.
"Kami juga meminta setelah kegiatan ini selesai, segera susun laporan hasil audit kasus stunting yang telah dilakukan dan segera laporkan ke Bupati. Dan selanjutnya laporkan juga kepada TPPS Provinsi sebagaimana alur yang ditetapkan. Selanjutnya pastikan semua hasil rekomendasi tim pakar disusun rencana tindak lanjut dan benar-benar dilaksanakan baik berupa intervensi pada sasaran yang di audit maupun rencana tindak lanjut strategi daerah dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkalis," tegasnya.
Kemudian Johan kembali mengingatkan, audit kasus stunting harus menjadi pembelajaran dan praktek baik bagaimana stunting terjadi, kemudian ditangani serta dicegah sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi. Jika masih ada kasus serupa terjadi artinya kita gagal dalam pelaksanaan audit kasus stunting dan penyusunan rencana tindak lanjut.
Johan juga meminta untuk memastikan semua hasil rekomendasi tim pakar disusun rencana tindak lanjutnya dan benar-benar dilaksanakan baik berupa intervensi pada sasaran yang di audit maupun rencana tindak lanjut strategi daerah dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkalis.
"Kami berharap kita semua bersatu padu, melakukan tugas serta fungsi sesuai perannya masing-masing secara bersama-sama dalam mengintervensi kasus anak stunting ini. Terutama peran dan fungsi TPPS Kabupaten, TPPS Kecamatan dan TPPS Desa/Kelurahan harus bergerak secara maksimal. Namun perlu diingat, kita jangan hanya fokus penanganan pada anak yang stunting saja, tetapi intervensi pada ibu hamil dan pendampingan kepada calon pengantin juga harus dilakukan, agar kemungkinan lahirnya kasus baru tidak terjadi," pungkasnya.
Turut hadir, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, H. Hambali, Kepala BAZNAS Bengkalis H Ismail, Kadis Kesehatan diwakili Plt Kabid Kesmas Yessica Vebrina, Kepala Kemenag diwakili Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, H. Ibrahim, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, para tim pakar, Lurah, UPT Puskesmas dan tamu undangan lainnya.