Selasa, 02 September 2025 | 12:35:06 WIB | Dibaca : 203 Kali

Bupati Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Secara Zoom Meeting Sekalilgus Pembahasan Isu Sosial Terkini

Editor : Indra - Reporter : Maryam - Fotografer : Khairuddin
Bupati Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Secara Zoom Meeting Sekalilgus Pembahasan Isu Sosial Terkini Teks foto: Rakor Tentang Kondisi Terkini sekaligus dirangkaian Pengendalian Inflasi Tahun 2025 Secara Zoom Meeting.

BENGKALIS, PROKOPIM - Bupati Kasmarni diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Ed Efendi menghadiri Rapat Koordinasi tentang kondisi terkini sekaligus dirangkaian pengendalian Inflasi Tahun 2025 secara zoom meeting, di Ruang Hang Jebat Kantor Bupati Bengkalis, Selasa (02/09/2025).

Rakor yang digelar secara virtual dipimpin langsung oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) itu diikuti jajaran Pemkab Kabupaten Bengkalis.

Tito juga mengingatkan seluruh kepala daerah dan pejabat agar lebih berhati-hati dalam menggelar acara seremonial di tengah situasi sosial yang sedang sensitif.

Ia menekankan bahwa kegiatan yang berlebihan dengan pesta atau hiburan musik bisa memicu reaksi negatif dari masyarakat.

Menurut Tito, perayaan ulang tahun daerah maupun kegiatan kedinasan sebaiknya dilakukan secara sederhana, seperti tumpengan atau memberikan santunan kepada anak yatim. Hal ini dinilai lebih bermanfaat bagi masyarakat daripada mengadakan pesta meriah.

“Di tengah situasi seperti ini sangat sensitif. Jadi baik hut, hari ulang tahun daerah, ataupun kegiatan seremonial kedinasan lainnya, itu dilakukan dengan cara yang sederhana. Tumpengan, memberikan santunan kepada anak yatim piatu, kepada masyarakat yang kurang mampu,” tegas Tito.

Ia juga menyinggung fenomena potongan video acara seremonial yang sering tersebar di media sosial, khususnya TikTok, yang bisa dipelintir menjadi isu sensitive harus disiasati sumbernya.

“Jika melaksanakan pesta-pesta, ada musik-musiknya, dipotong, dibuat TikTok, dan lain-lain. Kemudian dibandingkan dengan masyarakat yang lagi menuntut sikap low profile para pejabat. Dibandingkan nanti akan menimbulkan amunisi baru yang bisa digoreng oleh siapapun yang ingin situasi gak baik,” ujarnya.

Menurutnya, dengan kesederhanaan, pejabat diharapkan dapat menunjukkan empati pada kondisi masyarakat, sekaligus menjaga kepercayaan publik di tengah dinamika sosial politik yang berkembang.

Kegiatan tersebut juga menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang memaparkan situasi pangan nasional serta strategi percepatan swasembada.

Pada kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Indonesia kini berada dalam posisi surplus produksi pangan. Produksi nasional mencapai sekitar 33 Juta Ton gabah per tahun, sementara kebutuhan domestik hanya 30 Juta ton.

“Pada tahun ini kita surplus lebih dari 3 Juta ton. Tahun lalu kita impor banyak, tetapi tahun ini tidak ada. Upaya Bulog dalam pengadaan juga demi menjaga ketersediaan dan stabilitas harga untuk masyarakat,” ujar Zulkifli Hasan.

Menko Pangan juga menekankan pentingnya percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan di daerah. Menurutnya, pemberdayaan masyarakat menjadi kunci dalam memperkuat pilar ketahanan pangan, termasuk melalui koperasi desa, Pungkasnya.