BENGKALIS, PROKOPIM – Bupati Bengkalis Kasmarni secara resmi membuka Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah bersama Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh adat, agama, pemuda, organisasi kemasyarakatan, akademisi, dan insan pers, Senin (15/9/2025) di Ruang Rapat Dang Merdu Kantor Bupati Bengkalis.
Rapat dihadiri langsung Wakil Bupati Bengkalis H Bagus Santoso, Wakil ketua l DPRD Kab. Bengkalis M. Arsya Fadillah, Kapolres Bengkalis AKBP Budi Setiawan, Kepala Kejaksaan Negeri Bengkalis Nadda Lubis, Dandim 0303/Bengkalis diwakili Danramil 01/Bengkalis Kapten Arm Yogi Sudarso, Ketua Pengadilan Agama Bengkalis, Rahmatullah Ramadan, Danposal POS Bengkalis, Lettu Laut (PM) Nirwan Hastya.
Dalam sambutannya Kasmarni menegaskan rakor ini merupakan tindak lanjut instruksi Mendagri untuk memperkuat sinergi lintas sektor.
Forum ini diharapkan menjadi wadah mempererat silaturahmi, menjaga stabilitas keamanan, sosial, ekonomi, dan politik, serta menyatukan langkah strategis dalam pembangunan Daerah.
“Stabilitas adalah pondasi utama pembangunan. Tanpa stabilitas, masyarakat akan susah, kemiskinan meningkat, dan pembangunan terhambat,” tegas Kasmarni.
Bupati Bengkalis Kasmarni menegaskan empat fokus utama yang harus jadi perhatian bersama Forkopimda dan seluruh pemangku kepentingan, yakni keamanan, ekonomi, sosial, dan politik.
Menurutnya, keempat pilar tersebut adalah fondasi agar pembangunan di Daerah dapat berjalan stabil.
Ia juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi isu strategis, mulai dari bahaya narkoba, potensi bencana, hingga ancaman radikalisme. Kasmarni menekankan perlunya mendorong inovasi masyarakat, mempercepat pelayanan publik, menekan angka stunting, sekaligus memastikan efisiensi dalam penggunaan anggaran.
Dalam kesempatan itu, Kasmarni turut memaparkan kondisi terkini perekonomian Kabupaten Bengkalis. Setelah sempat minus pada 2021, pertumbuhan ekonomi berangsur positif, meski masih bergantung pada sektor migas yang menyumbang 58,7 persen, disusul industri pengolahan 15,49 persen dan pertanian 11,86 persen.
“Tingkat kemiskinan turun dari 6,40 persen pada 2021 menjadi 6,36 persen di 2024, IPM naik ke 76,37—lebih tinggi dari rata-rata Riau, dan pengangguran juga berhasil ditekan hingga 5,88 persen,” ungkap Kasmarni.
Ia menegaskan, capaian tersebut tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama seluruh stakeholder. “Inilah bukti nyata bahwa sinergi adalah kunci kemajuan Kabupaten Bengkalis,” pungkasnya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan dan diskusi bersama Forkopimda, kepala perangkat Daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pemuda, organisasi kemasyarakatan, akademisi, serta insan pers, guna merumuskan langkah-langkah strategis dalam menjaga stabilitas dan mendukung pembangunan Kabupaten Bengkalis.
Turut hadir, Sekretaris Daerah Bengkalis Dr. Ersan Saputra TH, Para Kepala OPD lingkup Pemkab Bengkalis, Camat se kab. Bengkalis, Ketum MKA LAMR Kab. Bengkalis Datuk Seri Ilham Noer, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Seri Syaukani Al Karim, Ketua Baznas Bengkalis Ismail.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bengkalis diwakili Kepala Urusan Kepegawaian Yanto, Ketua KPU Kab. Bengkalis Agung Kurniawan, Anggota Bawaslu Bengkalis Andi Setiawan, Sekretaris MUI Affan Zahidi, Kepala Bea Cukai Bengkalis, Eka Mustika Galih Sayudo, Wakil Rektor IAIN Datuk Laksemana Dr. Jarir, Kepala BPS Bengkalis Sudiro, Para Pimpinan Perusahaan BUMN / BUMD, Pimpinan Bank, Ikatan Keluarga, Paguyuban, Ormas dan OKP di Kabupaten Bengkalis, serta Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Perempuan di Kabupaten Bengkalis.