Teks foto:
BENGKALIS, PROKOPIM – Mengantisipasi peningkatan ancaman bencana hidrometeorologi dan cuaca ekstrem pada akhir tahun, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi dan Cuaca Ekstrem Tahun 2025.
Rakor yang dilaksanakan di Aula Kantor BPBD Bengkalis, Selasa 9/12/25 dihadiri oleh perwakilan Forkopimda, perangkat daerah, camat, kepala desa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI-Polri, serta relawan kebencanaan. Di antaranya adalah Sertu Heri Gautama (bati ops) yang mewakili Dandim 0303 Bengkalis, Kompol Nurman (Kabag Ops) yang mewakili Kapolres Bengkalis, dan Salman Alfarisi sebagai Kepala Pelaksana BPBD Bengkalis.
Acara ini digelar sebagai langkah strategis untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir, banjir rob, angin kencang, dan curah hujan tinggi yang diprediksi meningkat oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
.jpeg)
Dalam sambutannya, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Syahruddin menekankan pentingnya forum koordinasi ini untuk memperkuat sinergi antarinstansi dalam mitigasi, kesiapsiagaan, respon cepat, dan pemulihan bencana. Melalui rakor, diharapkan terwujud penyamaan persepsi dan langkah strategis, termasuk pembaruan peta kerawanan bencana, penyusunan rencana kontinjensi yang lebih komprehensif, serta memastikan kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana.
"Intensitas bencana hidrometeorologi di pesisir Bengkalis diprediksi akan meningkat pada puncak musim hujan, terutama pertengahan hingga akhir Desember 2025. Ini menuntut kesiapsiagaan penuh dari semua pemangku kepentingan agar mitigasi dapat dilakukan lebih cepat, efektif, dan terkoordinasi," ujarnya.
Selain itu, disampaikan arahan Presiden Prabowo Subianto dan Plt Gubernur Riau yang meminta pemerintah daerah bergerak cepat, fokus pada pelaksanaan nyata, dan tidak menunda penanganan terkait akses pendidikan, jembatan rusak, serta wilayah terpencil.
.jpeg)
Plt Gubernur juga memberikan instruksi langsung mengaktifkan posko bencana 24 jam, normalisasi sungai dan perbaikan tanggul, menyiapkan alat berat, memastikan ketersediaan Bantuan Tunai Langsung (BTT), serta memperkuat pelaporan real time dengan Provinsi.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Pemerintah Bengkalis menegaskan telah berkomitmen mengaktifkan Posko Siaga Banjir 24 jam, menyiagakan alat berat di lokasi rawan, mempercepat normalisasi drainase, dan memetakan ulang 20 desa rawan banjir sebagai prioritas.
“Tanpa soliditas seluruh unsur, setiap upaya tidak akan maksimal. Mari kita bersatu menghadapi ancaman bencana demi keselamatan masyarakat,” tegasnya.
Pada akhirnya, rakor menyepakati empat langkah prioritas yang harus segera dioptimalkan, yaitu pertama, memperkuat sistem peringatan dini hingga tingkat RT/RW, kedua mengoptimalkan sarana-prasarana kedaruratan, ketiga, meningkatkan koordinasi lintas sektor, serta keempat mengaktifkan edukasi kebencanaan dan simulasi evakuasi berbasis masyarakat.
Pemerintah Bengkalis menegaskan komitmen terus meningkatkan kewaspadaan dan koordinasi untuk perlindungan masyarakat dari risiko bencana.