Teks foto: Wabup Dr. H. Bagus Santoso, secara resmi melepas Pawai Ta’aruf di Panggung Utama Desa Api-Api, Kecamatan Bandar Laksamana, yang ditandai dengan pengibaran bendera start sebagai simbol dimulainya rangkaian kegiatan MTQ Ke-50 tingkat Kabupaten Bengkalis.
BANDAR LAKSAMANA, PROKOPIM — Wakil Bupati Bengkalis Dr. H. Bagus Santoso, yang mewakili Bupati Bengkalis, secara resmi melepas Pawai Ta’aruf Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-50 tingkat Kabupaten Bengkalis pada Sabtu (13/12/2025).
Acara berlangsung di Panggung Utama Pelepasan Pawai Desa Api-Api dan menjadi penanda awal rangkaian kegiatan MTQ yang diikuti oleh 11 Kecamatan Se-Kabupaten.
.jpeg)
Iring-iringan pawai berjalan semarak, dengan setiap kecamatan menampilkan gerobak hias bernuansa Islami, atraksi marching band, dan ragam tradisi budaya lokal. Kreasi visual dan penampilan peserta menyedot perhatian ribuan warga yang memenuhi sisi jalan sepanjang rute.
.jpeg)
Selain menonjolkan nuansa religius, pawai ini juga menjadi panggung kebhinekaan. Sejumlah paguyuban dan etnis dari masing-masing kecamatan berpartisipasi, memperlihatkan harmoni sosial yang berpadu dengan nilai-nilai keislaman.

Urutan pawai diawali Kecamatan Mandau, diikuti Bandar Laksamana, Bengkalis, Bathin Solapan, Rupat, Rupat Utara, Bukit Batu, Bantan, Pinggir, Siak Kecil, dan ditutup Talang Muandau.
Pelepasan pawai disaksikan oleh jajaran pejabat tinggi, antara lain Wakil Ketua I DPRD M. Arsya Fadillah, Wakil Ketua III DPRD H. Misno, Sekretaris Daerah dr. Ersan Saputra, Ketua Pengadilan Agama Rahmatullah Ramadhan, Kepala Kantor Kementerian Agama H. Khaidir, Camat Bandar Laksamana Ade Suwirman, serta asisten pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Ed Efendi, Camat Bandar Laksamana Ade Swirman, Ketua TP-PKK Hj. Siti Aisyah, dan Ketua Dharma Wanita Ira Vandriyani.
.jpeg)
Dr. H. Bagus Santoso menyatakan, Pawai Ta’aruf MTQ Ke-50 bukan sekadar seremonial pembuka, melainkan ruang untuk memperkuat persaudaraan dan persatuan.
“Melalui pawai ini, kita melihat kebersamaan, kreativitas, dan kebhinekaan Bengkalis yang terjaga dengan baik,” ujarnya.

Acara diharapkan juga memperkuat nilai religius, persatuan, dan pelestarian budaya lokal di tengah masyarakat yang majemuk, pungkasnya.

.jpeg)




.jpeg)

.jpeg)
