Minggu, 09 November 2014 | WIB | Dibaca : 721 Kali

Herliyan Saleh : Cinta Pondasi Untuk Meraih Sukses

Bupati H Herliyan Saleh mengatakan, rasa cinta merupakan sumber motivasi, oase kehidupan, keberhasilan, bahkan kejayaan. Dengan adanya rasa cinta, apapun yang dilakukan dan dikerjakan, niscaya akan membuahkan hasil optimal.

[caption id="attachment_1994" align="aligncenter" width="1024"]Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, H Mustafa ketika membuka seminar ‘Management by Love, Karya Nyata Wanita di Era Globalisasi’, di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Di Laut, Bengkalis, Minggu (9/11/2014) Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, H Mustafa ketika membuka seminar ‘Management by Love, Karya Nyata Wanita di Era Globalisasi’, di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Di Laut, Bengkalis, Minggu (9/11/2014)[/caption]

“Cinta adalah integritas tinggi, energi positif, kunci keberhasilan, pondasi untuk meraih kesuksesan. Dalam aspek apapun, seseorang tak akan menemukan banyak kesulitan mengelola hidupnya jika memiliki rasa cinta kasih”, jelas Herliyan.

Diwakili Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, H Mustafa, hal itu disampaikan Herliyan ketika membuka seminar ‘Management by Love, Karya Nyata Wanita di Era Globalisasi’, di Gedung Daerah Datuk Laksamana Raja Di Laut, Bengkalis, Minggu (9/11/2014).

Seminar itu sendiri digagas Gabung Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bengkalis dengan menghadirkan penulis buku Management by Love, Hj Dewi Motik Pramono, sebagai nara sumber.

Herliyan mengajak pengurus dan anggota organisasi wanita serta seluruh wanita di daerah ini untuk mengelola segala sesuatu berlandaskan cinta. Karena bila ini dapat dilakukan, segala sesuatu itu akan berjalan baik.

“Rasa cinta kasih akan banyak membantu seseorang dalam mengatasi berbagai hal yang dilakukan”, pesannya seraya mencontohkan kebangkitan Bali pasca bom di jalan Legian Kuta tahun 2002.

Katanya, Bali kembali bisa bangkit seperti saat ini karena kuatnya ikatan emosi masyarakatnya. Satu sama lain saling memahami. Saling pengertian dan memiliki rasa cinta yang sama terhadap Bali. “Tanpa adanya perasaan demikian, sulit bagi Bali bangkit”, tegasnya.

Karena itu, sambungnya, dalam menjalankan sebuah organisasi seharusnya juga demikian. Rasa cinta kasih juga harus menjadi landasan. Ketua misalnya, tak boleh hanya bisa menyalahkan pengurus lainnya.

“Pada dasarnya, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Jika dalam sebuah organisasi satu sama lain hanya saling melihat sisi kelemahan, tujuan organisasi akan sulit bahkan mungkin juga tak tercapai”, ungkap Herliyan.

Menyinggung kaitannya dengan era globalisasi, kata Herliyan, manajemen kehidupan dengan cinta juga sangat dibutuhkan. “Baik untuk membentengi diri, keluarga dan masyarakat dari dampak negatif, maupun merebut peluang yang memang sangat terbuka lebar bagi siapapun untuk memetik sisi positif dari era globalisasi tersebut”, ujarnya.

Sementara Ketua GOW Kabupaten Bengkalis, Hj Hera Tri Wahyuni menjelaskan, seminar itu sengaja ditaja untuk memberikan pencerahan bagi pengurus dan anggota organisasi wanita di daerah ini tentang pentingnya mengelola kehidupan dengan cinta.

“Kemudian tentunya dapat ditransfer kepada seluruh wanita di daerah ini, sehingga mengetahui bagaimana dan pentingnya mengelola hidup dengan cinta. Khususnya di dalam keluarga”, ujar Hera.

Dijelaskannya, Dewi Motik dipilih sebagai nara sumber seminar yang diikuti sekitar 250 peserta dari hampir seluruh daerah di Riau itu, karena sukses dalam berbagai aspek yang diraih wanita yang juga pebisnis ini tidak dapat dipisahkan dari keberhasilannya menjadikan cinta sebagai landasan kehidupan.

“Kesusksesan yang diraih beliau dalam banyak bidang, termasuk dalam berorganisasi seperti di Iwapi, Kadin maupun Kowani, tidak terlepas keberhasilannya dari mengelola kehidupannya dengan cinta. Ini yang ingin diadopsi melalui seminar ini”, imbuh Hera.