Selasa, 28 April 2015 | WIB | Dibaca : 797 Kali

Buka MTQ Rupat Utara, Bupati : Alquran Harus Dijadikan Budaya Sehari-Hari

Musabaqah Tilwatil Qur’an (MTQ) ke-XIII tingkat Kecamatan Rupat Utara, Senin (27/4) malam resmi dibuka Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh. Pembukaan MTQ yang diikuti 170 kafilah dari 8 desa se-Rupat Utara itu, dipusatkan lapangan samping kantor Kepala Desa Kadur.

[caption id="attachment_2996" align="aligncenter" width="1024"]Bupati H Herliyan Saleh bersama tokoh masyarakat menekan sirine ketika membuka MTQ ke-XIII Kecamatan Rupat Utara di Desa Kadur, Senin (27/4) malam. Bupati H Herliyan Saleh bersama tokoh masyarakat menekan sirine ketika membuka MTQ ke-XIII Kecamatan Rupat Utara di Desa Kadur, Senin (27/4) malam.[/caption]

Ribuan masyarakat Rupat Utara sangat antusias menyaksikan pembukaan MTQ yang mengambil tema ‘Melalui MTQ XIII Tingkat Kecamatan Rupat Utara kita gali potensi, Minat dan Bakat Generasi Muda Islam untuk Mewujudkan Masyarakat yang Qur’ani, Unggul dan Sejahtera’ tersebut.

Sesuai tema, Bupati mengatakan, masyarakat Qur’ani adalah masyarakat yang benar-benar menikmati hidup bersama Al-Qur’an. Al-Qur’an bukan sekadar tulisan atau rangkaian huruf yang diucapkan. Bukan pula sekadar kebanggaan sebagai kitab suci.

“Masyarakat Qur’ani adalah masyarakat yang benar-benar menempatkan Al-Qur’an di dalam hati dan jiwa. Menjadi nafas kehidupan. Bukan sekadar diucapkan di bibir dan menjadi kebanggaan semu. Mentaati semua yang telah ditetapkan, dan mencintai Al-Qur’an lahir dan batin,” jelas Herliyan.

Kepada umat Islam di Rupat Utara, katanya, untuk dapat menjadi masyarakat yang Qur’ani, maka membaca Al-Qur’an harus dijadikan sebagai budaya sehari-hari. Dalam kondisi apapun, Al-Qur’an dijadikan teman duduk, mengobrol, dan berbagi perasaan.

“Jadikan sebagai kebutuhan primer, bukan kebutuhan sekunder. Jangan sampai terlewatkan satu hari pun dengan tidak membacanya. Dengan budaya demikian, akan tumbuh rasa memiliki yang secara otomatis akan merasa ada suatu yang hilang jika dalam sehari tidak ada satu pun huruf Al-Qur’an yang kita lafalkan,” papar Herliyan.

Kemudian, sambungnya, berlatih menghafalkan beberapa ayat dan surat. Ulangi bacaan tersebut dalam shalat atau di waktu senggang. Dijadikan wirid pagi, siang, sore, dan malam, sehingga lidah selalu basah dengan Al-Qur’an.

“Melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an itu lebih indah dari semua bentuk nyanyian. Lebih membawa ketenangan dan ketentraman, serta mendatangkan pahala yang berlipat,” ujar Herliyan, memberikan motivasi.

Selanjutnya, tambah Herliyan, tingkatkan budaya membaca dan menghafalnya dengan upaya untuk memahaminya. Baik lewat terjemahan, belajar dengan seorang ulama, kelompok kajian atau dengan membaca beberapa buku tafsir shahih yang menjelaskan kandungan Al-Qur’an.

“Tanyakan hal-hal yang belum jelas kepada ahlinya. Jangan pahami Al-Qur’an dengan pendapat sendiri, apalagi jika belum memenuhi syarat-syarat baku yang telah ditetapkan dan harus dipenuhi,” Herliyan, mengingatkan.

Sedangkan yang keempat, jelasnya, mengamalkan Al-Qur’an semaksimal mungkin. Lebih-lebih terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang memerlukan respon cepat setiap umat Islam untuk mengamalkannya. Seperti ayat-ayat tentang zakat, sedekah, shalat, puasa, menyantuni fakir miskin dan lainnya.

“Akan lebih indah jika dalam mengamalkan ayat-ayat tersebut dilakukan secara berjamaah (bersama-sama). Karena jika dilakukan secara berjamaah, akan membawa nuansa tersendiri dalam jiwa setiap umat Islam,” pungkas Herliyan.

Selain Sekretaris Daerah H Burhanuddin, Camat Rupat Utara H Syafruddin, Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an H Arianto, beberapa anggota DPRD Bengkalis seperti Abdul Kadir, H Zamzami Harun, dan Azmi Hasyim juga hadir dalam pembukaan MTQ ke-XIII Rupat Utara tersebut.