Kamis, 10 September 2015 | WIB | Dibaca : 624 Kali

Cuaca Buruk Landa Tanah Suci, Tak Berpengaruh pada JCH Bengkalis

BENGKALIS, HUMAS– Cuaca buruk badai pasir dan hujan yang melanda kota Mekkah, Saudi Arabia, tidak berpengaruh pada Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Bengkalis. Sejauh ini, JCH masih bisa beraktifitas untuk melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.

[caption id="attachment_3824" align="aligncenter" width="300"]kabah kabah[/caption]

“Alhamdulillah, saat ini jamaah dalam kondisi sehat wal afiat. Mengenai kejadian badai pasir dan hujan, tidak berdampak pada aktivitas bagi jamaah yang ingin melaksanakan ibadah dan shalat wajib di Masjidil Haram,” ungkap Ketua Rombongan JCH Kabupaten Bengkalis kloter II, Ismail Mahyudin kepada wartawan, Kamis (10/9/2015).

Lebih lanjut Ismail menerangkan, selain melaksanakan shalat wajib di Masjidil Haram, sejauh ini para jamaah telah melaksanakan berbagai ritual, sperti tawaf sunat yang dikerjakan ba’da shalat wajib. Sebelumnya, saat pertama kali tiba di tanah suci Mekkah, para jamaah telah melaksanakan umroh wajib. “Saat ini jamaah ada yang melaksanakan tawaf dan umroh sunat,” katanya.

Terkait dengan kondisi salah seorang jamaah asal Desa Pangkalan Batang, Idris Arif, saat ini kondisinya sudah sehat. Menurut Ismail, sesuai rencana pada hari Kamis, jamaah yang sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit Madinah ini, akan tiba di tanah suci Mekkah. “Dari informasi yang kami peroleh, pada hari ini Pak Idris bergabung dengan rombongan jamaah. Saat ini, kami telah menyiapkan kamar untuk beliau di pemondokan Murjan Al Jawhara Mekkah,” ujar Ismail.

Diceritakan mantan Widiyaswara Badan Pelatihan dan Kepegawaian Bengkalis, selama berada di tempat-tempat mustazab, dirinya dan jamaah lain berdoa untuk pribadi maupun keluarga dan tak lupa bagi kemaslahatan Kabupaten Bengkalis. Doa yang dipanjatkan, selain terkait dengan keselamatan, juga berkaitan dengan permintaan hujan bagi Kabupaten Bengkalis dan provinsi Riau yang sejak beberapa hari dilanda kebakaran lahan dan hutan.

Seperti diketahui, pada Selasa (8/9/2015) Kota Mekah dan Jeddah dilanda badai pasir cukup besar yang disusul hujan sehingga badai yang terjadi menjelang Maghrib tersebut membuat pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut jemaah haji dari Tanah Air mendarat darurat di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah. "Dikarenakan cuaca dan efek hujan badai, kelompok terbang (kloter) JKG 27 mendarat mendadak di Bandara Madinah," kata Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam, seperti dikutip Media Center Haji.