Kamis, 01 Oktober 2015 | WIB | Dibaca : 853 Kali

Pj Bupati: Pancasila Falsafah Hidup & Kepribadian Bangsa Indonesia

BENGKALIS, HUMAS – Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie mengatakan, Pancasila adalah falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai, norma-norma yang oleh bangsa Indonesia diyakini paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling baik, dan paling sesuai serta paling tepat, sehingga dapat mempersatukan bangsa Indonesia.
[caption id="attachment_4186" align="aligncenter" width="800"] Kapolres Bengkalis, AKBP A Supriyadi saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat Kabupaten Bengkalis, di halaman kantor Bupati Bengkalis, Kamis (1/10/2015) Kapolres Bengkalis, AKBP A Supriyadi saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat Kabupaten Bengkalis, di halaman kantor Bupati Bengkalis, Kamis (1/10/2015)[/caption]

Karena itu, sesuai tema peringatan tahun ini, yaitu 'Kerja Keras dan Gotong Royong Melaksanakan  Pancasila', Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemprov Riau ini, mengajak warganya menjadikan peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2015 ini, sebagai momentum untuk bersama-sama meningkat pemahaman dan pengamalan  nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta kapanpun dan dimanapun.

Di bagian lain Ahmad Syah mengatakan, era globalisasi dan modernisasi yang terjadi saat ini merupakan konsekuensi yang harus diterima seluruh bangsa, termasuk Indonesia. Dan hal tersebut disadari atau tidak, langsung atau tidak, suka atau tidak, akan berdampak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Di sebagian masyarakat yang memiliki tingkat kedewasaan  tinggi, imbuh Ahmad Syah, globalisasi akan menjadikan mereka semakin lebih kuat rasa nasionalisme dan patriotismenya. Bahkan  meskipun mereka belajar dan bekerja di negara lain sekalipun, mereka tetap memegang teguh Pancasila sebagai ideologi bangsanya.

Sebaliknya, sambungnya, bagi sebagian masyarakat lainnya, pengaruh globalisasi dan modernisasi tersebut sedikit demi sedikit justru malah mengikis atau melunturkan semangat nasionalisme dan patriotisme mereka.

Penyebabnya, kata Ahmad Syah, disamping karena minimnya pemahaman mereka tentang ideologi Pancasila, juga karena pengaruh ideologi lain yang menyebabkan mereka kurang memiliki kebanggaan terhadap bangsa dan negara sendiri.

"Oleh karena itu, mari kita jadikan peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2015 ini sebagai momentum kebangkitan untuk semakin  meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme   melalui kerja, kerja dan kerja keras serta kerja nyata, agar nilai-nilai luhur Pancasila tidak tergerus pengaruh negatif globalisasi," ajak Ahmad Syah, Kamis (1/10/2015).

Ahmad Syah juga mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk keluarga-keluarga di daerah ini untuk terus menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak dini. Untuk keluarga, penanaman nilai-nilai dimaksud, imbuhnya, dapat diwujudkan melalui pelaksanaan 8 fungsi keluarga secara baik dan benar.

"Sebagai unit terkecil dari masyarakat, peran keluarga sangat penting dan menentukan keberhasilan dalam menanamkan dan menumbuhkembangkan  nilai-nilai Pancasila sebagai sumber jati diri bangsa sekaligus pondasi negara sejak dini kepada generasi muda," pungkasnya.