Selasa, 25 Februari 2014 | WIB | Dibaca : 883 Kali

Satu Gedung MDA, Empat Rumah Warga Ludes Terbakar, 87 KK Dingusikan Karhutla Perbatasan Bengkalis-Dumai

Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Bengkalis, hingga saat ini masih saja terjadi bahkan lokasi yang sebelumnya sudah berhasil dipadamkan kini terbakar kembali. Seperti di desa Bukit Sembilan persisnya di RT 09 Bukit Lengkung perbatasan Bengkalis-Dumai, selain meluluhlantakkan 1400-an hektar kebun sawit, api juga membaham gedung MDA, serta 4 buah rumah warga.

[caption id="attachment_441" align="aligncenter" width="448"]Rumah beserta lahan yang terbakar di desa Bukit Sembilan dusun Bukit Lengkung kecamatan Bukitbatu Bengkalis Rumah beserta lahan yang terbakar di desa Bukit Sembilan dusun Bukit Lengkung kecamatan Bukitbatu Bengkalis[/caption]

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kabupaten Bengkalis, Muchammad Jalal, dihubungi, Minggu (23/2) mengatakan, ratusan warga tersebut mulai diungsikan pada Jumat lalu.

Diceritakan, kebakaran yang terjadi di Bukit Lengkung tersebut sebelumnya berhasil dipadamkan oleh masyarakat setempat. Hanya saja, saat muncul hembusan angin yang cukup kencang pada Jumat lalu, api kembali muncul dan membakar lahan sawit milik masyarakat serta akasia milik PT SPA.

“Kebakaran sudah terjadi sejak awal Januari lalu, tapi sudah berhasil dipadamkan oleh masyarakat setempat. Tapi Jumat kemarin akibat hembusan angin yang cukup kencang kebakaran kembali terjadi,” ujar Much Jalal.

Jalal saat dihubungi masih berada di lokasi bersama Kabid Damkar, Suiswantoro bersama sejumlah petugas pemadam lainnya menambahkan, karena hembusan angin cukup kencang, kebun sawit milik masyarakat yang ada di kanan kiri jalan sepanjang lebih kurang 8 KM ludes terbakar.

Api tidak hanya membaham batang sawit dan semak samun, tapi juga rumah-rumah warga yang ada di lokasi perkebunan tersebut. Dilaporkan Jalal, 4 unit rumah warga serta 1 gedung MDA 3 lokal juga ludes terbakar. “87 KK terdiri dari anak-anak dan orang tua langsung kita ungsikan ke tenda penampungan. Kondisinya sudah tidak aman dan membahayakan,” sebut Jalal.

Upaya pemadaman hampir bisa dikatakan buntu kata Jalal. Tim Damkar Pemkab Bengkalis, Koramil Bukit Batu, MPA setempat serta tim lainnya, tidak bisa berbuat banyak. Tim pemadam tidak bisa menembus tebalnya asap, selain itu hembusan angin juga sangat kencang, sumber air juga tidak ada.

“Sampai saat ini kebakaran belum bisa dikendalikan bahkan terus membesar. Tim kita tak mampu menembus tebalnya asap, begitu juga tim pemadam lainnya termasuk dari Kota Dumai. Jika kondisi tetap seperti ini, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan bom air dari udara,” sebutnya.

Bantuan Sembako

Terkait ratusan warga yang saat ini dungsikan di Barak Aceh, Pemkab Bengkalis sudah memberikan bantuan sembako dan keperluan lainnya, termasuk susu kepada puluhan balita yang ada di penampungan tersebut.

“Sabtu malam, kita sudah menyalurkan bantuan kepada ratusan pengungsi. Sampai saat ini mereka masih di tenda yang kita persiapkan. Soal langkah selanjutnya, kita tunggu saja kebijakan Pemkab Bengkalis dalam waktu dekat ini,” ulas Jalal lagi.

Sekda Kunjungi Lokasi Kebakaran

Sementara itu, Sekda Bengkalis H Burhanuddin, Minggu (23/2) didampingi Kadis Perkebunan dan Kehutanan (Disbunhut), H Herman Mahmud mengunjungi para pengungsi serta melihat langsung lokasi lahan yang terbakar.

Rombongan Sekda hanya bisa menyambangi gedung MDA yang terbakar, untuk melihat lokasi kebakaran lebih jauh, rombongan terhalang tebalnya asap serta hembusan angin yang cukup kencang. “Rombongan terpaksa berbalik arah, karena kondisi tidak memungkinkan,” ujar Jalal.

Sementara itu Kapolres Bengkalis melalui Kapolsek Bukitbatu Kompol Sasli Rais mengatakan bahwa karhutla yang terjadi di Tanjung Leban sudah luar biasa. Berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lapangan kebakaran di Bukit Lengkung terjadi sejak Kamis (20/2) malam dimana api merembet menghanguskan sekolah MDA semi permanen serta rumah warga. Terkait 87 KK yang terancam karhutla sudah diungsikan ke daerah Pelintung kecamatan Medang Kampai kota Dumai.

"Selain yang terbakar lahan warga, ada juga milik perusahaan yaitu PT. Armada Putra (Dumai) dan PT.Sekato Pratama Makmur (akasia). Diperkirakan luas lahan perusahaan yang terbakar sekitar 300 hektar. Api kemudian merembet kemana-mana tempat disekitar lokasi lahan perusahaan,"papar Sasli.

Terkait upaya pemadaman, Kapolsek menyebutkan sejumlah kendala seperti sulitnya sumber air, lokasi karhutla sulit dijangkau. Disamping itu asap yang tebal menganggu pernafasan sehingga petugas pemadam api kesulitan menuju lokasi. Lalu kurangnya peralatan sehinggaupaya pemadaman terbatas pada lokasi yg terjangkau saja.

"Sejauh ini korban jiwa masih nihil. Demikian juga kerugian hart benda masih belum dapat diperkirakan, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan,"tutup Sasli.