Rabu, 26 Februari 2014 | WIB | Dibaca : 767 Kali

Bengkalis Darurat Asap Balita Dipengungsian Mulai Terserang Diare

Akibat dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Dusun Bukit Lengkung, Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, sebanyak 24 bayi lima tahun (balita) mulai terserang penyakit diare. Hal itu dikarenakan kurangnya pasokkan air bersih dilokasi pengungsian.

[caption id="attachment_455" align="aligncenter" width="448"]Bupat Bengkalis, H Herliyan Saleh didampingi sejumlah pejabat meninjau lokasi lahan terbakar di Bukit Lengkung dan mengunjungi posko pengungsi, Bupati juga menyerahkan susu bubuk kepada balita pengungsi Bupat Bengkalis, H Herliyan Saleh didampingi sejumlah pejabat meninjau lokasi lahan terbakar di Bukit Lengkung dan mengunjungi posko pengungsi, Bupati juga menyerahkan susu bubuk kepada balita pengungsi[/caption]

Informasi yang berhasil dihimpun, saat ini ada 125 jiwa yang mengungsi, terdiri dari 24 balita, 18 anak-anak diatas 6 tahun, dan 83 dewasa, jumlah totalnya ada 37 kepala keluarga (KK). Namun tidak semua masyarakat mau mengungsi, masih ada 25 kk yang bertahan di rumahnya untuk menjaga rumah dan harta benda mereka.

Saat ini, sekitar 3.000 hektar lahan yang terbakar. Rata-rata lahan yang terbakar merupakan perkebunan sawit yang umurnya sudah mencapai 3 tahun. Saat ini pengungsi tinggal di tenda-tenda beralaskan terpal saja.

Sartini (34) warga Dusun Bukit Lengkung mengatakan, sudah 4 hari mereka mengungsi ditenda yang telah disediakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kabupaten Bengkalis. Ia juga mengatakan, bahwa warga yang mengungsi saat ini meliputi warga Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.

"Kita berharap saat ini bantuan air bersih untuk minum tersedia selalu disini. Kita juga disini mendapatkan kesehatan yang layak. Karena ada tim kesehatan yang siaga disini. Lahan sawit rumah saya 2 hektar hangus terbakar," ungkap Sartini sambil menggendong anaknya yang masih balita.

Sementara itu Kepaka BPBD-Damkar Kabupaten Bengkalis, Muchamad Jalal mengatakan, bahwa saat ini tim BPBD-Damkar terus berupaya melakukan pemadaman api. Dirinya juga mengharapkan dengan adanya kunjungan Kapolres Bengkalis dan Bupati Bengkalis, bisa ada perubahan yang signifikan dilapangan.

"Saat ini tim sudah ada 30 anggota gabungan dari BPBD-Damkar, Polsek Bukit Batu, Koramil, MPA Sepahat dan MPa Tanjung Leban, juga sudah turut ke lapangan," pungkas Jalal.

Sementara itu Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh saat melihat langsung kondisi pengungsi sore Senin lalu, tampak terharu. Terlebih saat melihat banyak balita dan anak-anak berada di tenda pengungsian. Bupati Bengkalis juga menyatakan darurat asap yang terjadi di wilayahnya.

"Saat ini kita sudah memberikan bantuan obat-obatan, makan, susu bayi, perlengkapan untuk keluarga dan juga lainnya. Bantuan itu dari Kementrian Sosial RI dan juga Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis," ungkap Herliyan.

Bupati berharap, kepedulian perusahaan terhadap karhutla pun harus ditunjukkan. Karena bagaimana pun juga, bukan hanya lahan masyarakat yang terbakar, tetapi lahan perusahaan pun ikut terbakar.

"Kita ingatkan kepada masyarakat di pengungsian untuk menjaga kesehatan. Kita pun akan terus mengirimkan bantuan kebutuhan para pengungsi. Kita sama-sama berdoa, agar hujan bisa turun di Kabupaten Bengkalis," ucap Bupati usai doa bersama dengan masyarakat di pengungsian.

Ditempat yang sama, Kapolres Bengkalis, AKBP Andry Wibowo menegaskan, bahwa pemadaman dengan menggunakan alat tidak maksimal. Selain itu keselamatan anggota yang melakukan pemadaman juga terancam. Untuk itu dirinya menyarankan, dilakukan hujan buatan. Karena hal itu merupakan solusi terbaik saat ini.

"Kita berharap masyarakat saling menjaga kesehatan dan keselamatan. Saling bantu membantu jika ada masyarakat lainnya yang membutuhkan bantuan," ulas Kapolres.