BENGKALIS, HUMAS – Untuk menyukseskan pembangunan suatu negeri, butuh sinergitas antara pemerintah daerah dan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Bengkalis.
[caption id="attachment_4866" align="aligncenter" width="1024"] Pj Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie menyalami ketua LAMR Provinsi Dt H. Al-Azhar saat Pembukaan Sosialisasi Lembaga Adat Melayu Riau Bengkalis diadakan di Pantai Marina Hotel[/caption]“Keberhasilan pembangunan, khususnya pemberdayaan masyarakat, tidak terlepas dari peran tokoh adat. Untuk itu, bersama Pemda dan LAMR Bengkalis, harus mensinergikan program pembangunan, sehingga sesuai dengan nilai-nilai adat,” ungkap Penjabat Bupati Bengkalis, Ahmad Syah Harrofie pada pembukaan sosialisasi, konsolidasi intern dan ekstern LAMR Kabupaten Bengkalis, Kamis (31/12/2015).
Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan nara sumber, Ketua DPH LAM Provinsi Riau, Al Azhar, Ketua Badan Organisasi dan Kaderisasi LAMR, Syahril Abu Bakar. Turut hadir dalam kegaitan ini, Ketua DPH LAMR Kabupaten Bengkalis, Burhanudin, Ketua Majelis Kerapatan Adat LAMR Zainuddin Yusuf, pengurus LAMR Kecamatan se-Kabupaten Bengkalis, kelapa SKPD dan pengurus organisasi kemasyarakatan dan paguyuban.
Dikatakan Ahmad Syah Harrofie, dalam melaksanakan program pembangunan di daerah ini sangat diperlukan fondasi dan pilar yang kokoh, yaitu rasa kebersamaan serta semangat persatuan dari segenap masyarakat tanpa terkecuali. Tanpa semua itu, pembangunan yang dilaksanakan tidak akan berjalan baik. “Dengan kata lain, kita semua yang menentukan berhasil tidaknya pembangunan di daerah ini,” ungkapnya.
Pj Bupati Bengkalis berharap agar dapat meningkatkan rasa tanggungjawab masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan dan mempercepat keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bengkalis. Siapapun dan apapun posisinya, banyak hal yang dapat dilakukan untuk negeri ini, sehingga ke depan kian cemerlang, gemilang dan terbilang.
Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, membawa beragam perubahan dalam tatanan kehidupan. Diantaranya terjadinya pergeseran dan perubahan nilai-nilai budaya yang merambat bagaikan api nan tak kunjungi padam, mulai dari perkotaan sampai ke ceruk-ceruk perkampungan.
Melihat fenomena yang berkembang, maka keberadaan LAMR Kabupaten Bengkalis, memberikan sumbangsih agar masyarakat dapat terbentengi dari berbagai dampak negatif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keberadaan para pengurus lamr yang tersebar dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten diharapkan memberikan kontribusi nyata bagi proses percepatan pembangunan di daerah ini secara keseluruhan.
Keberadaan LAMR memiliki peran penting dan menjadi kekuatan dalam setiap derap langkah dalam proses pembangunan di Negeri Junjungan. Apalagi dalam LAMR ini terdapat para orang-orang tua dan tokoh adat yang dapat menjadikan tempat untuk bertanya dan bahan rujukan. “Keberadaan para tokoh adat diibaratkan kayu beringin di tengah padang, batangnya tempat bersandar, daunnya tempat berlindung, uratnya tempat duduk, kalau pergi tempat bertanya, kalau pulang tempat membawa berita,” ungkap Ahmad Syah Harrofie