BUKIT BATU, HUMAS – Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung mengintruksikan prajurit dan petugas di lapangan untuk bekerja cepat dalam mengatasi masalah kebakaran lahan dan hutan yang terjadi.
[caption id="attachment_5315" align="aligncenter" width="1024"] Wakil Bupati Bengkalis menyambut Kedatangan Pangdam (Panglima Kodam) I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung diposko Pemantauan Kebakaran Desa Sepahat Kecamatan Bukit Batu[/caption]“Saya minta prajurit tanggap darurat kebakaran dan jangan ada lagi kebakaran lahan dan hutan, titik api yang ada dipadamkan Kebakaran hutan harus cepat diatasi. Tidak ada yang menginginkan bencana kabut asap seperti tahun lalu," Demikian disampaikan Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung, saat mengunjungi pos Pemantauan Kebakaran Desa Sepahat Kecamatan Bukit Batu, Senin sore (7/3/2016).
Kehadiran Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen TNI Lodewyk Pusung di Pos Pemantauan Kebakaran didampingi Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Brigjen TNI Nurendi (Danrem 0031 Wirabima), Kapolda Riau Bridjend Bambang Doly. Rombongan disambut oleh Wakil Bupati Bengkalis, Muhammad, Sekretaris Daerah Burhanudin, Dandim 0303 Bengkalis Wahyu Dwi Ariyanto, Kapolres Bengkalis, Aloysius Supriyadi, Camat, Danramil, Kapolsek, perusahaan, sejumlah kepala dinas, para kepala desa.
Di hadapan Pangdam, Wabup Muhammad memaparkan sejak bulan Februari kondisi iklim di wilayah timur atau pesisir Riau sudah memasuki musim kemarau. Kabupaten Bengkalis yang memiliki lahan gambut sekitar 53 persen sangat rentan terjadi kebakaran dan lahan. Untuk menanggulangi masalah karlahut, berbagai usaha dan kesiapan telah dilakuan, mulai dari pembangunan sekat kanal atau canal blocking dan embung.
Memasuki bulan Maret ini, terdapat sejumlah titik api di Kecamatan Siak Kecil dan Rupat. Persoalan yang dihadapi petugas di lapangan, akses jalan menuju lokasi yang terbakar sangat sulit dilalui karena tepat berada di dalam kawasan hutan. Saat ini tim gabungan terdiri dari pihaknya bersama aparat TNI dan Polri masih mengupayakan pemadaman lewat darat dengan alat pemadam api dibawa secara bergotong royong ke lokasi yang terbakar.