Minggu, 03 April 2016 | 12:13:00 WIB | Dibaca : 2511 Kali

Menurut Bupati, Ini Penyebab Manusia Sulit Berbagi Antar Sesama

Menurut Bupati, Ini Penyebab Manusia Sulit Berbagi Antar Sesama Teks foto: Seketaris Daerah H Burhanuddin berfoto bersama ketika menghadiri kegiatan tabligh akbar indahnya berbagi di Masjid Istiqomah Bengkalis, Sabtu (2/4/2016) malam. BENGKALIS, HUMAS - Bupati Bengkalis Amril Mukminin menjelaskan, meskipun setiap orang mengetahui dan memahami indahnya berbagi dalam hidup dan kehidupan, namun dalam mewujudkannya tak semudah membalikkan telapak tangan. Tak semudah mengucapkannya.

Diwakili Sekretaris Daerah H Burhanuddin, Amril mengemukakan itu ketika memberikan sambutan tertulis pada kegiatan tabligh akbar dengan tema 'Indahnya Berbagi' yang ditaja Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkalis di Masjid Istiqomah, Bengkalis, Sabtu (2/4/2016) malam.

Amril mengatakan, dari sejumlah literatur yang diketahuinya, setidaknya ada lima alasan yang membuat saling berbagi itu sulit dilakukan. Pertama, karena pada dasarnya dan sesuai fitrah manusia, kita lebih cenderung mementingkan diri sendiri.

Kedua, karena yang paling menarik perhatian menurut kita, adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. Sedangkan yang ketiga, kita sulit berbagi karena kita tidak pernah merasa mengalami seperti keadaan orang lain, dan berpikir tak pernah akan mengalami nasib seperti orang lain atau seandainya aku menjadi dia.

Sementara yang keempat, imbuhnya, kita sulit berbagi karena kita sedang dalam situasi krisis. Bayangkan, bila kita sedang sakit hati, sementara di hadapkan kita ada orang yang sedang sakit gigi, maka sebagaimana lirik sebuah lagu, kita akan mengatakan lebih baik sakit gigi dari pada sakit hati.

"Padahal, karena sakit gigi orang tersebut bermalam-malam tak bisa tidur dan tak bisa makan. Sementara kita meskipun sakit hati, ternyata masih bisa tidur nyenyak dan mau makan dengan lahap," paparnya.

Sedangkan yang kelima yang menyebabkan kita sulit berbagi, kata Amril lagi, karena menganggap berbagi kepada orang selain golongan kita tidak berpahala, tidak penting.

Amril mengajak jemaah yang mengikuti tabligh akbar, memperoleh pencerahan. Terumata bagi mereka yang mungkin masih mempunyai faktor-faktor penyebab hingga saat ini masih sulit untuk berbagi. Meskipun hanya berbagi sebuah senyum simpul.

Sedangkan kepada para mubaligh, Amril berharap dapat memberikan pencerahan. Misalnya kepada siapa dan bagaimana memilih orang tempat berbagi menurut tuntutan Islam yang baik dan benar.

Sebab, menurutnya, jika salah memilih orang sebagai tempat berbagi, bukan malah meringankan, tetapi justru bisa menambah beban di hati.

Adapun mubaligh yang memberikan siraman rohani dalam kegiatan itu adalah Ustadz Ahmad Mukhlisin, Lc, MA,H. Ali ambar, Lc, M.PdI, dan DR. Muhammad fahri, M.Ag.

Turut hadir Ketua MUI Kabupaten Bengkalis, H Amrizal, Kakan Kemenag Kabupaten Bengkalis, H Jumari dan Imam Masjid Istiqomah H Gufronuddin.