Minggu, 22 Mei 2016 | 12:11:00 WIB | Dibaca : 531 Kali

Bupati Amril : Waspada Upaya Menggiring Generasi Muda Islam Tidak Berprilaku Islami

Bupati Amril : Waspada Upaya Menggiring Generasi Muda Islam Tidak Berprilaku Islami Teks foto: Bupati Bengkalis Amril Mukminin, menyerahkan cendramata kepada ketua kafilah ketika membuka MTQ ke-12 Kecamatan Siak Kecil di Desa Sungai Siput, Sabtu (21/5/2016) malam kamarin

BENGKALIS, HUMAS -  Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengatakan, berbagai upaya dilakukan agar generasi muda Islam agar mereka semakin jauh dari ajaran agama. Dan cara ini dinilai lebih efektif. Yaitu dengan metode menanamkan cinta kemewahan dan demokrasi.

Demokrasi  dimaksud, kata suami Kasmarni ini, adalah dalam makna kebebasan. Misalnya, anak tidak patuh pada orang tua, murid tidak hormat pada guru, dan bawahan berani melawan atasan.

"Mereka bukan lagi mengumpulkan angka secara kuantitas tentang muslim yang pindah agama, tetapi bagaimana generasi muda Islam tetap dalam Islam, tetapi sikap mereka digiring dan diarahkan berbagai perilaku yang tidak Islami," jelasnya.

Hal itu disampaikan Amril ketika membuka Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) ke-12 tingkat Kecamatan Siak Kecil di Desa Sungai Siput, Sabtu (21/5/2016) malam kemarin.

Secara rinci, mantan Kepala Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir ini, ada 4 prilaku yang tidak qur'ani yang digiringkan kepada generasi muda Islam oleh musuh-musuh Islam.

Pertama, paparnya, bebas tanpa kendali seperti gaya kehidupan remaja di barat. Setiap generasi muda Islam diantisipasi untuk bersikap bebas secara mutlak.  Termasuk bebas dalam protes kepada orang tua dan guru, walau cara itu tidak sejalan dengan etika dunia yang beradab.

Kedua, imbuhnya, meracuni cara berpikir mereka untuk memutlakkan kedudukan rasio atau pikiran. Padahal dalam Islam, akal itu bukan segalanya. Akal hanya sebagai alat belaka, bukan akal yang dijadikan agama.

Ketiga, sambungnya, menanamkan sikap kritis yang tidak proporsional kepada generasi muda kita, agar mereka membuang jauh-jauh rasa kepedulian kepada agama Islam.

Keempat, tambahnya, merangsang generasi muda Islam untuk mencintai hidup santai, hura-hura, penuh glamour, serta pergaulan bebas, dan meracuni mereka dengan impian dan khayalan melalui minuman keras, narkoba dan perjudian.

"Salah satu bentuk perjudian dimaksud, diantaranya dengan memberikan iming-iming hadiah hampir dalam segala bentuk penjualan produk dan jasa, yang telah menimbulkan akibat sampingan yang begitu memprihatinkan dalam masyarakat," ungkap Amril.

Guna mencegah dan menangkal upaya menggiring generasi muda Islam kepada prilaku-prilaku tersebut, terangnya, salah satu upaya yang dilakukan umat Islam, adalah dengan melaksanakan MTQ.

Tujuannya, agar generasi muda Islam juga dapat memetik makna yang terkandung di dalamnya. Khususnya sebagai ajang motivasi, meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan isi kandungan Al-Qur’an.

Katanya, apabila umat Islam mau memetik makna itu, sebagai ajang motivasi, maka satu langkah umat Islam sudah terayun ke depan dalam meraih keberhasilan untuk mewujudkan generasi muda Islam yang bertaqwa, amanah, kreatif dan berakhlakul karimah.

Selain camat Siak Kecil H Apli Mukhdor, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkalis Kasmarni dan Camat Bukit Batu M Fadlul Wadji, hadir dalam pembukaan MTQ tersebut, anggota DPRD Bengkalis Dapil Bukit dan Siak Kecil, diantaranya Hj. Aisyah dan Fakhrul Nizam.

Kemudian, Ketua Harian LPTQ yang juga Kadis Pertanian dan Peternakan yang diprediksi banyak pihak bakal dipercaya Amril menggantikan Sekretaris Daerah H Burhanuddin sebagai Pelaksana Tugas, H Arianto.