Sabtu, 08 Oktober 2016 | 09:57:00 WIB | Dibaca : 612 Kali

Pesan Gubri Tak Ada Impor Qori MTQ, Ini Harapan Kabag Humas

Pesan Gubri Tak Ada Impor Qori MTQ, Ini Harapan Kabag Humas Teks foto: Gubri H Arsyadjuliandi Rahman didampingi Bupati Amril dan tamu undangan lainnya saat membuka MTQ ke-41 tingkat kabupaten Bengkalis di Rupat Utara, belum lama ini

BENGKALIS, HUMAS – Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman, ketika membuka Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XLI Kabupaten Bengkalis di Tanjung Medang, Kecamatan Rupat Utara, belum lama ini, dengan tegas mengatakan, seluruh peserta MTQ XXXV Provinsi Riau yang akan berlangsung 8 sampai 16 Oktober 2016 di Pekanbaru, pesertanya tidak boleh ada yang ‘dipinjam’ dari daerah lain.

“Masing-masing kabupaten/kota harus mengirim peserta anak daerah masing-masing. Kita sudah komit dan ingatkan panitia penyelenggara agar mendiskualifikasi kalau ada daerah mengirim utusan ternyata bukan anak tempatan,” ujar Gubri ketika memberikan kata sambutan sebelum membuka MTQ tingkat Kabupaten Bengkalis tersebut.

Terkait dengan itu, Kepala Bagian Humas yang juga Ketua Seksi Dokumentasi dan Publikasi Kafilah Kabupaten Bengkalis pada MTQ XXXV Provinsi Riau, Johansyah Syafri, berharap, panitia penyelenggara benar-benar mengindahkan penegasan Gubri tersebut. Tidak mengganggap kata-kata Gubri itu angin lalu.

“Sejauh ini kami belum memperoleh informasi adanya kabupaten/kota yang memakai kafilah ‘jemputan’. Namun kalau ada, kami harap apa yang disampaikan Gubri itu benar-benar diimplementasikan. Harus didiskualisifikasi. Apalagi masing-masing kabupaten/kota sudah menandatangani fakta integritas untuk itu,” tegas Johan, Sabtu (7/10/2016).

Khusus untuk qori dan qoriah dari kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, sebagaimana pernah ditegaskan Bupati Bengkalis Amril Mukminin, sebelumnya, Johan kembali menegaskan, bukan hanya 100 persen, tapi 1000 persen produk lokal. Tak ada yang ‘diimpor’, tak ada yang “kw”. Semua orisinil, anak watan dari 8 kecamatan di daerah ini.

“Kabupaten Bengkalis juga ingin menjadi yang terbaik. Namun tentu hal itu tetap dilakukan dengan cara-cara yang bermarwah. Cara yang terhormat.  Karena itu Kabupaten Bengkalis komit hanya menggunakan qori dan qoriah hasil pembinaan sendiri. Tidak melakukan ‘pembelian’ peserta dari daerah lain. Budaya transaksional itu kami haramkan,” tegas Johan.