BENGKALIS, HUMAS - Sebagai lembaga penelitian yang telah lama berdiri, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berupaya memberi apresiasi dan penghargaan kepada anak bangsa yang berdedikasi mengembangkan ilmu pengetahuan.
"Apresiasi tinggi sangat patut diberikan kepada tokoh atau ilmuwan yang telah berjasa memajukan IPTEK dan mengabdikan hidupnya untuk kemajuan sains dan budaya ," ujar Kepala LIPI Iskandar Zulkamain di Jakarta dalam acara pembukaan Workshop Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah, belum lama ini.
Penganugerahan penghargaan atas tulisan Ilmiah ini adalah kegiatan tahunan LIPI.
"Kegiatan tersebut pada dasarnya adalah bentuk apresiasi kepada para peneliti dan ilmuan di seluruh Indonesia ," ujarnya.
Disamping itu, ketua panitia, Obing Kartubi mengatakan acara tahunan ini sebelumnya telah mengadakan penyeleksian terhadap artikel ilmiah. Lewat 133 tulisan dan melalui seleksi yang ketat, maka panitia hanya meloloskan 25 artikel dan ikut workshop penulisan Artikel Jurnal Ilmiah berskala Nasional.
“Kami hanya meloloskan 25 peserta yang kami anggap terbaik tulisannya", ujar obing Katubi selaku panitia seleksi.
Salah satu artikel yang lulus adalah artikel Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkalis yang ditulis oleh M Subli. Tulisan ini mengangkat tentang budaya lokal yang ada di Bengkalis, dengan mengambil tema Ritual Budaya Mandi Safar di Pulau Punak Rupat Utara.
“Tulisan tentang budaya ini sangat langka dan menarik, karena penulis mengambil dari prespektif Islam", ujar Katubi yang juga seorang peneliti senior.
Katubi menambahkan lagi perlu ada perhatian serius oleh pemerintah setempat untuk mempromosikan budaya lokal agar lebih dipandang oleh banyak orang.
“Pemerintah harus memberikan ruang gerak bagi peneliti untuk mengembangkan potensi daerahnya masing-masing tutupnya”
Disamping itu, M Subli dosen STAIN sekaligus ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) merasa senang dan terhormat karena telah terpilih artikelnya dari para peneliti-peneliti yang lainnya.
“Saya merasa senang dan sekaligus terharu, sebab tulisan sederhana ini ternyata dipilih oleh lembaga sekelas LIPI" ungkapnya mengakhiri.