Minggu, 11 Desember 2016 | 10:07:00 WIB | Dibaca : 1091 Kali
Kenduri Melayu Desa Tenggayun Berlangsung Meriah
Teks foto: Kemeriahan Kenduri Melayu yang ditaja Desa Tenggayun Kecamatan Bukitbatu
BUKITBATU, HUMAS – Kegiatan Kenduri Melayu yang ditaja masyarakat Desa Tenggayun, Minggu (11/12/2016) berlangsung meriah. Ratusan warga berbagai penjuru desa ikut menyaksikan berbagai atraksi seni budaya.
Kenduri Melayu yang digelar di kawasan wisata pantai Desa Tenggayun, dibuka secara resmi oleh Bupati Bengkalis Amril Mukminin yang diwakili Staf Ahli Sumber Daya Manusia Haholongan.
Turut hadir dalam acara itu Camat Bukit Batu Reza Noverindra, Anggota DPRD Dapil Bukit Batu Aisyah, Kepala Disbudparpora Eduar, Kapolsek Bukit Batu AKP Daud Sianturi, DANRAMIL 11/Bukit Batu Kapten Isnanu, Kepala Desa Tenggayun Nasrun Serta Tokoh Masyarakat Kecamatan Bukit Batu.
Dalam kegiatan ini turut dimeriahkan dengan berbagai persembahan tari dan drama dari sejumlah sanggar, diantaranya Sanggar Tuah Betong dari Kota Dumai, Sanggar Tuah Anak Melayu dari Desa Muntai Kecamatan Bantan, Sanggar Petak Semai dari Kecamatan Rupat Utara serta grup Sholawat Baitul Qurro Al Mawaddah dari Kecamatan Bengkalis dan grup Huddallah Desa Sukajadi Kecamatan Bukit Batu.
Kehadiran masyarakat di tempat wisata pantai Desa Tenggayun, selain untuk menyaksikan Kenduri Melayu, juga untuk menikmati pesona wisata sekaligus liburan panjang.
Dikatakan Amril Mukminin, sebagaimana disampaikan Haholongan, upaya mempertahankan khasanah budaya Melayu butuh dukungan dan melibatkan masyarakat tempatan, sebagaimana kegiatan Kenduri Melayu ini.
“Kami berharap kegiatan Kenduri Melayu ini dapat dilakukan secara berkesinambungan. Menjadi salah satu daya dorong dalam mendukung keberhasilan pembangunan kepariwisataan yang dimiliki Desa Tenggayun ini,” tandasnya.
Lebih lanjut Amril mengungkapkan kegiatan Kenduri Melayu, sebagai upaya untuk merefleksikan kembali arti penting pembangunan bidang kebudayaan dan kepariwisataan sebagai bagian tak terpisahkan dari bidang pembangunan lainnya.
Kemudian menjadi spirit untuk melakukan yang terbaik bagi pelestarian dan pengembangan budaya, serta pembangunan kepariwisataan di Negeri Junjungan ini.
“Mari kita jaga dan pelihara nilai-nilai budaya yang terkait dengan nilai etika, moral dan adab yang merupakan inti adat istiadat kebiasaan masyarakat tempatan, sehingga dapat teraktualisasi dalam kehidupan dan kehidupan seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis, dimanapun, kapapun dan dalam kondisi apapun,” tandas Haholongan.