Sabtu, 15 Juli 2017 | 14:10:59 WIB | Dibaca : 907 Kali

Buka Pesta Pantai di Teluk Rhu, Amril: Mari Lestarikan Budaya Lokal

Editor : Fadli - Reporter : Bambang Riyanto - Fotografer : Andi Utama
Buka Pesta Pantai di Teluk Rhu, Amril: Mari Lestarikan Budaya Lokal Teks foto: Plt Sekda, H. Arianto mewakili Bupati Bengkalis membuka acara Pesta Pantai Tingkat Kabupaten Bengkalis, di Pantai Pesona, Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Sabtu (15/7/2017).
TELUK RHU, HUMAS – Bupati Bengkalis Amril Mukminin yang diwakili Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah, H Arianto membuka secara resmi festival pantai tahun 2017, yang dilaksanakan di Pantai Pesona Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Sabtu (15/07/2017).
 
Dalam kegiatan pesta pantai selain Plt Sekretaris Daerah H Arianto juga tampak hadir, Camat Rupat Utara, Agus Syopian, Plt Asisten Tata Pemerintahan, Hj Umi Kalsum, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Heri Indra Putra, Unsur Forkopimda Bengkalis.
 
Pada kesempatan, Bupati Bengkalis Amril mukminin dalam sambutannya yang dibacakan Plt H Arianto memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya, kepada panitia pelaksana dan seluruh pendukung acara yang dikoordinir Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bengkalis.
 
Ikut serta dalam memeriahkan cara pesta pantai tersebut yaitu, tari persembahan dari sanggar tari Pekanbaru, sanggar tari Kecamatan Mandau dan tari persembahan dari siswa-siswi Kecamatan Rupat Utara.
 
Kegiatan pesta pantai di Pantai Pesona, Kecamatan Rupat Utara ini, menurut Amril memberikan arti tersendiri bagi upaya peningkatan silaturahmi serta pengembangan dan pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan di Kabupaten Bengkalis, khususnya di Kecamatan Rupat Utara.
 
“Kegiatan ini sengaja kita laksanakan rutin setiap tahunnya, sebagai salah satu sarana kita untuk melestarikan nilai-nilai budaya. Khususnya melalui berbagai permainan tradisional atau permainan rakyat yang diperlombakan,” jelas Amril.
 
Selain itu, sambungnya, yang lebih penting, adalah agar falsafah atau nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam permainan rakyat tersebut tidak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan.
 
“Sebagai contoh, kami ambil permainan gasing. Salah satu falsafah hidup yang diajarkan bahwa gasing akan tetap berdiri tegak, apabila terus berputar atau bergerak cepat,” ujarnya. 
 
Begitu pula dengan permainan layang-layang. Layang-layang akan naik apabila berani menantang angin. Dalam kaitan dengan kehidupan sekarang, menantang angin dimaksud berprestasi dan menjauhi atau meninggalkan dampak negatif dari berbagai kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi saat ini.
 
“Ini merupakan salah satu bentuk, untuk menjauhkan generasi muda dalam kenakalan remaja seperti narkoba, pergaulan bebas dan hal-hal negatif lainnya. Kami meminta agar keberadaan pantai pesona ini benar-benar dijaga keasrian, keaslian dan kebersihannya,” harap orang nomor satu di Negeri Junjungan. 
 
Kepada petugas penjaga pantai, Amril berpesan agar senantiasa mengawasi pengunjung, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
 
“Kami pesankan kepada penjaga pantai, agar selalu waspada dan senantiasa mengawasi pengunjung, agar tidak terjadi hal yang sebagaimana terjadi di Pantai Indah Selat Baru, Kecamatan Bantan, belum lama ini, dimana terjadi korban yang meninggal dunia saat berwisata ke sana akibat tenggelam dan terbawa oleh arus ombak,” tutup Amril.***