BENGKALIS, HUMAS – Warga asal suku Sunda yang berdomisili di Bengkalis yang tergabung dalam Paguyuban Sunda, juga turut memeriahkan pawai budaya Peringatan Hari Jadi ke-505 Bengkalis yang dilepas resmi Bupati Bengkalis Amril Mukminin di lapangan Tugu, Senin (31/7/2017) tadi.
Dengan menampilkan mobil hias bernuansa Tanah Pasundan, pasangan pengantin berbusana adatnya dan wayang goleknya yang merupakan pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu, etnik ini juga memukau masyarakat yang hadir menyaksikan pelepasan saat itu.
Selain itu, masyarakat Sunda juga memamerkan berbagai alat musik tradisional khas etnik mereka dan gaya hidup masyarakat yang biasanya pergi kesawah, baik pria maupun wanita.
Pada pawai budaya Hari Jadi ke-505 Bengkalis tahun 2017, sesuai sinopsis yang dibacakan, suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa. Suku ini merupakan etnik kedua terbesar di Indonesai, setelah Jawa.
Mayoritas orang Sunda beragama Islam, namun dalam kehidupan keseharian masih banyak masyarakatnya yang memperayai kekuatan supranatural yang berasal dari kebudayaan animisme dan hindu.
Sebagaimana masyarakat yang berasal daerah lain, warga Sunda yang tinggal di daerah ini juga sudah menjadi bagian dari kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini.
Mereka juga siap menjaga persatuan dan kesatuan dan menyukseskan pembangunan yang digagas Pemerintah Kabupaten Bengkalis.***