Rabu, 09 Agustus 2017 | 21:37:12 WIB | Dibaca : 1338 Kali

Soal Simpang Siur Isu Pemeriksaan di Medsos:

Johan, Kita Jangan Ikut Seperti Orang Buta Menebak Bentuk Gajah

Editor : Zuriat Abdillah - Reporter : Zuriat Abdillah - Fotografer : Istimewa (Internet)
Johan, Kita Jangan Ikut Seperti Orang Buta Menebak Bentuk Gajah Teks foto: Ilustrasi

BENGKALIS, HUMAS – Sejumlah Tim Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan dikawal aparat kepolisian, Selasa (8/8/2017) kemarin, melakukan pemeriksaan di sejumlah tempat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.

Selain Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Tim Penyidik dari lembaga anti rasuah itu juga memeriksa ruang kerja Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Bengkalis di lantai I dan ruang kerja Bupati Bengkalis di lantai III kantor Bupati Bengkalis.

Pemeriksaan tersebut diduga kuat berkaitan dengan proyek multiyears (MY) pada era Bupati Bengkali sebelumnya yang melibatkan seorang mantan pejabat Kepala Dinas PU yang saat ini bertugas di Kota Dumai yang tengah ditangani KPK.

“Sepengetahuan kami pemeriksanaan oleh Tim Penyidik KPK di ruang kerja Kepala Bagian umum dan juga ruang kerja Bupati Bengkalis, hanya terkait proyek MY. Bukan yang lain,” jelas Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Bengkalis, Johansyah Syafri, Selasa (8/8/2017) malam, kemarin.

Namun demikian, khususnya di media sosial (medsos) ada pihak-pihak yang mengkaitkelindankannya dengan hal lain.

Melalui berbagai status yang ditulis, bahkan ada diantara mereka membangun dan coba menggiring opini, ke kiri dan ke kanan. Ke atas dan ke bawah. Membuat analisis spekulatif dari sudut pandang masing-masing.

Menanggapi hal itu Johan mengatakan sesuatu yang wajar. Katanya hal itu terjadi karena masing-masing menyiginya seperti ‘orang buta yang disuruh menebak bentuk seekor Gajah dengan cara memegangnya”.

Katanya, karena tak bisa melihatnya secara komprehensif, orang buta yang memegang ekornya pasti akan mengatakan Gajah itu panjang dan ujungnya berbuluh.

Sementara yang kebetulan terpegang telinganya pasti menyimpulkan Gajah itu lebar. Sedangkan yang terpegang gadingnya akan berpendapat Gajah itu keras dan runcing.

“Adapun orang buta yang terpegang kotorannya dan kebetulan langsung menciumnya, pendapatnya tentu lain lagi. Gajah itu lembut, berair dan bau,” Johan memberikan tamsil, Rabu (9/8/2017) siang.

Sebagai orang yang tak buta, baik pernah ataupun belum pernah melihat Gajah secara utuh, harapnya, siapapun kita tentu jangan sampai ikut membenarkan apa yang dikemukakan salah satu dari orang buta tadi.

“Kalau kita langsung mengaminkan pendapat salah satu orang buta tersebut, itu sama saja kita juga buta walau dalam kenyataannya tak buta. Siapapun kita harus cerdas dalam mengkonsumsi setiap informasi yang diterima. Jangan asal telan,” tutupnya menanggapi simpang siurnya informasi di Medsos tersebut.***