BENGKALIS, HUMAS -- Di dunia ini tak ada seorang pun yang sempurna. Pasti punya kekurangan. Namun di balik kekurangan itu, pasti ada kelebihan yang tak dimiliki orang lain. Jadi tak perlu berkecil hati dengan keterbatasan itu.
Secara tersirat, itulah pembelajaran hidup yang diberikan Nanda Al Fikri (17), siswa kelas X SMA Sekolah Luar Biasa (SLB) yang beralamat di jalan Pembangunan III Desa Kelapapati, Kecamatan Bengkalis. Yaitu, saat dia tampil membawakan lagu Pergi Pagi Pulang Pagi milik Armada Band.
Bersama kedua rekannya -- Nasti Alfian selaku pemain keyboard dan Sukma Agustin sebagai anatona rungu wicara (pemandu bagi tuna rungu) -- lagu itu didendangkannya saat puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2017 lapangan Tugu, Kamis (24/8/2017) kemarin.
Melalui lantunan lagu itu, Nanda Al Fikri yang lahir di Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan pada 20 Mei 2000 ini, bukan saja berhasil menghibur. Tetapi juga membuat ratusan peserta yang mengikuti puncak peringatan HAN 2017 tersebut, terpukau dibuatnya. Tak terkecuali Bupati Bengkalis Amril Mukminin dan istri Kasmarni. Begitu juga sejumlah kepala Perangkat Daerah (PA) yang hadir dalam acara itu.
Saking kagumnya mereka dengan suara emas buah hati pasangan Nasrudin dan Fatmawati yang sangat merdu dan dinilai tak kalah dari penyanyi aslinya Rizal Armada, selain gemuruh tepuk tangan yang hadir, alumni SD Negeri 09 Bantan Air ini juga kebanjiran saweran.
Saweran itu pertama kali diberikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat H Tajul Mudaris. Yaitu, sesaat Nanda Al Fikri sampai pada lirik “Semoga dompetku berisi” dari lagu yang dipopulerkan band yang berdiri tahun 2007 dengan nama awal “Kertas” tersebut.
Setelah Tajul, Kepala Dinas Lingkungan Hidup H Arman AA menyusul naik panggung untuk memberikan saweran serupa. Kemudian dan tak mau ketinggalan, Bupati Amril pun dengan spontan menyusul keduanya. Juga naik ke pentas dan ikut merogoh saku celananya. Ikut memberikan uang "sagu hati".
Kepala PD lain yang ikut memberikan saweran kepada Nanda Al Fikri sebagai apresiasi atas suara emasnya yang sangat menghibur itu adalah Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak H Mustafa dan Plt Kadis Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana H Yuhelmi.
Secara kasat mata, Nanda Al Fikri tak ada bedanya dengan anak seumurannya. Namun dia sebenarnya mempunyai kekurangan dalam salah satu panca inderanya. Yaitu mata. Kurang dalam penglihatan atau low vision. Akibat low vision ini pula dirinya harus sekolah di SLB Bengkalis.
Seperti ditulis di awal, dalam hidup ini tak ada seorang pun yang sempurna. Namun karena Sang Pencipta memang Maha Adil, Dia selalu “menitipkan” potensi berlian yang tak dimiliki orang lain bersama ketidaksempurnaan itu.
Di sinilah pentingnya kita, siapapun kita, untuk menyadari potensi yang dimiliki itu. Bukan justru merendahkan diri karena malu dan tidak bisa seperti orang lain karena memiliki kekurangan.
Untuk itu dan yang perlu kita lakukan adalah menemukannya dan fokus pada kelebihan yang dimiliki, dan terus mengasahnya agar bisa dimanfaatkan sebagai keunggulan dalam hidup.
Melalui suara emasnya lewat lagu yang lirik awalnya “Aku sayang padamu, aku cinta padamu. Semua kan kulakukan demi kebahagianmu…” tersebut, Nanda Al Fikri sebenarnya bukan hanya menghibur. Tetapi dia juga memberikan sebuah pembelajaran hidup yang sangat berharga untuk kita semua.
Mau memetiknya atau tidak? Jawabnya ada pada diri kita masing-masing. Tak perlu lagi menanyakannya pada Nanda Al Fikri.***