Jumat, 25 Agustus 2017 | 22:07:42 WIB | Dibaca : 433 Kali

H Arianto: Magrib Mengaji Saja Belum Cukup, Perlu Upaya Inovatif

Editor : Indra - Reporter : Haliyun Na'im - Fotografer : Sudiyo
H Arianto: Magrib Mengaji Saja Belum Cukup, Perlu Upaya Inovatif Teks foto: Plt Sekda H Arianto saat membacakan sambutan tertulis Bupati pada pembukaan Rakerda LPTQ Kabupaten Bengkalis, Jum'at (25/8/2017).
BENGKALIS, HUMAS -- Salah satu sebab merosotnya moral umat Islam, karena umat mulai enggan mengaji dan mengkaji Al-Qur’an. Bahkan Al-Qur’an cenderung hanya menjadi pajangan atau penghias rumah dan masjid.
 
“Lebih menyedihkan lagi saat ini di sejumlah masjid dan mushalla sepi dari suara anak-anak dan remaja yang mengaji Al-Qur’an,” jelas Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Bengkalis H Arianto.
 
Arianto mengatakan itu ketika mewakili Bupati Bengkalis ketika membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Bengkalis tahun 2017, Jum’at (25/8/2017).
 
Terhadap fenomena yang mengkhawatirkan ini, kata Arianto, LPTQ juga punya tanggungjawab untuk menggairahkan umat Islam di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini untuk membaca Al-Qur’an. 
 
“Meskipun sejak beberapa tahun lalu sudah dicanangkan program gerakan masyarakat maghrib mengaji (gemmar mengaji), namun hal ini tetap harus didukung dengan upaya-upaya lain yang inovatif dan terkoordinasi dengan organisasi kemasyarakatan Islam yang memiliki kepedulian serupa yang harus dilakukan LPTQ,” ujarnya.
 
Begitu pula upaya LPTQ untuk mengentaskan buta aksara Al-Qur’an. Meskipun saat ini sudah ada program one day one ayat di sekolah-sekolah untuk pelajar yang beragama Islam,  tetap saja masih ada segelintir umat Islam bahkan generasi muda Islam yang masih buta aksara Al-Qur’an. 
 
“Untuk itu, seluruh peserta Rakerda juga punya tanggungjawab yang besar untuk berperan aktif memberantas buta aksara Al-Qur’an serta melahirkan ide-ide bernas yang terkonsep dan implementatif untuk memberantasnya,” ungkapnya.
 
Arianto berharap dengan upaya memberantas buta aksara Al-Qur’an, tidak ada lagi anak usia sekolah generasi muda Islam di daerah ini yang tidak bisa membaca Al-Qur’an. 
 
“Insya allah jika ini dapat diwujudkan, Kabupaten Bengkalis akan senantiasa mendapat rahmat dari Allah SWT,” pungkasnya.***