DURI, HUMAS – Jum’at (1/9/2017) pagi tadi, sedianya Gubernur H Arsyadjuliandi Rachman beserta istri Hj Sisilita dan Bupati Amril Mukminin beserta istri Kasmarni, menunaikan sholat sunat Idul Adha 1438 H, di halaman kantor Camat Mandau, Jalan Jenderal Sudirman No 56 Duri.
Tapi, karena halaman kantor camat basah akibat malamnya hujan deras menguyur kota Duri dan sekitarnya, keduanya batal sholat di sana.
Bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Riau dan Bengkalis, akhirnya orang nomor satu di Riau dan kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini, sholat di Masjid Besar Arafah, Jalan Hang Tuah, Duri.
Kata Bupati Amril, ibadah kurban mengajarkan sesama untuk saling mencintai, tolong menolong, dan saling memberi. Dapat mengokohkan semangat persaudaraan.
“Nilai-nilai kemanusiaan inilah yang harus kita petik,” ajaknya ketika memberikan sambutan dihadapan ribuan umat Islam yang memadati lantai I, lantai II, teras kiri dan kanan, serta teras bagian belakang dan halaman masjid Kecamatan Mandau itu.
Kepada umat Islam di kabupaten dengan 11 kecamatan, 136 desa dan 19 kelurahan ini, dia mengajak agar ibadah kurban tidak dimaknai sebagai penyembelihan hewan dan membagikannya kepada yang berhak menerimanya.
“Harus dipahami lebih dari sebatas itu. Kita mesti memahami makna filosofis yang bias digali dari peristiwa besar tersebut,” paparnya, sembari mengucapkan selamat Idul Adha kepada seluruh umat Islam di daerah ini.
Melalui momentum Idul Adha atau Hari Raya Haji ini, suami Kasmarni ini mengajak umat Islam di daerah ini menjadikan ibadah kurban sebagai life style atau gaya hidup untuk membantu sesama.
Masih kata Bupati Amril, orang-orang yang berkurban bakal mendapatkan tempat yang paling tinggi di sisi Allah SWT.
“Ibadah kurban juga bisa mengantarkan umat Islam menjadi umat yang kuat, umat yang tangguh, umat yang memiliki kepedulian kepada sesama,” jelas mantan anggota DPRD Bengkalis tiga periode dari Partai Golkar ini.***