BENGKALIS, HUMAS - Bupati Bengkalis Amril Mukminin mengharapkan, kegiatan Jambore Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2017, dapat menghasilkan rekomendasi tentang pelaksanaan program pengembangan, pengasuhan dan PAUD yang mengakar pada karakter dan budaya masyarakat di daerah ini, yaitu budaya melayu.
"Pentingnya program yang mengakar dimaksud, bukan semata-mata sebagai salah satu upaya untuk memperkenalkan dan melestarikannya kepada anak sejak dini. Namun lebih dari itu, seperti permainan tradisional, banyak sekali tunjuk ajar, baik itu yang bersifat kooperatif, rekreatif maupun edukatif, yang dapat digunakan untuk rangsangan terhadap perkembangan kepribadian, psikomotor, kognitif, maupun sosialnya anak," jelas Bupati Bengkalis.
Sebagai contoh, terang Amril, permainan congklak. Meskipun terlihat sederhana, banyak filosofis termaktub di dalamnya. Misalnya, mengajarkan anak-anak untuk menabung dan saling berbagi dengan orang lain.
"Begitu juga permainan terompa panjang atau bakiak. Permainan ini sangat bermanfaat buat anak untuk melatih kekompakan, konsentrasi serta mentaati pemimpin dalam melangkah, sehingga selamat mencapai tujuan," ungkap suami Bunda PAUD Kabupaten Bengkalis, Kasmarni Amril.
Di kesempatan itu, Bupati Bengkalis Amril Mukminin, bersama Bunda PAUD dan unsur Forkopimda lainnya, juga memberikan sejumlah makanan tambahan dan perlengkapan belajar untuk anak usia dini, jas almamater S1 untuk guru PAUD secara simbolis dan penyerahan pembuatan alat souvenir dari Disbudpora Bengkalis kepada PK KNPI Kecamatan Bengkalis dan Bantan.
Turut hadir pada pembukaan jambore tersebut, Bunda PAUD Kabupaten Bengkalis, Kasmarni Amril, Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis, Sutarno, sejumlah perwakilan pejabat Forkopimda, Ketua MUI Kabupaten Bengkalis, H Amrizal, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan tamu undangan lainnya.