Selasa, 12 September 2017 | 11:48:39 WIB | Dibaca : 1117 Kali

Pertama Kali, Sosialisasi Penanganan Daerah Rawan Pangan diadakan di Bengkalis

Editor : Haliyun Na'im - Reporter : Haliyun Na'im - Fotografer : Yudi Hendra
Pertama Kali, Sosialisasi Penanganan Daerah Rawan Pangan diadakan di Bengkalis Teks foto: Asisten Administrasi Umum H TS Ilyas saat mewakili Bupati Amril membuka Sosialisasi Penanganan Daerah Rawan Pangan, Selasa (12/9/2017).

BENGKALIS, HUMAS- Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkalis menggelar Sosialisasi Penanganan Daerah Rawan Pangan bagi 24 Petugas/Aparatur kantor camat, Puskesmas dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari 8 kecamatan se-Kabupaten Bengkalis, Selasa (12/9/2017).

Sosialisasi yang berlangsung di Aula Wisma Kito Jalan Hangtuah itu dibuka Bupati Bengkalis diwakili Asisten Administrasi Umum (Asisten III) Sekretariat Daerah Bengkalis, H TS Ilyas. Dihadiri Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Syafrizan.

Bupati Amril mengatakan, pengertian “kerawanan pangan” perlu didudukkan dengan benar, apabila salah pemahaman akan menimbulkan dampak keresahan dalam masyarakat, karena permasalahan kerawanan pangan  berkaitan dengan persoalan mendasar pada manusia yaitu kebutuhan akan pangan atau makanan pokok.

“Ketahanan pangan yang kokoh menjadi salah satu prioritas pembangunan. Menurunnya ketahanan pangan berkaitan erat dengan ketahanan sosial, stabilitas ekonomi, serta stabilitas politik dan keamanan yang mengarah pada ketahanan nasional secara keseluruhan,” kata Bupati Amril dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten III H TS Ilyas.

Ketua Pelaksana kegiatan, Ismetinul yang juga Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan mengatakan, sosialisasi penanganan daerah rawan pangan baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten berjuluk Negeri Junjungan.

“Karena baru pertama kali, materi yang akan dibahas adalah semua yang berkaitan dengan penanganan daerah rawan pangan, mulai dari pengertian kerawanan pangan yang sebenarnya sampai kepada materi bagaimana cara mengendalikan dan mengatasi keadaan rawan pangan dengan baik dan benar,” jelasnya.