Minggu, 12 November 2017 | 19:57:10 WIB | Dibaca : 1510 Kali

Aksi Reog dan Kuda Lumping “Hipnotis” Masyarakat Kecamatan Bantan

Editor : Indra - Reporter : Nuratika - Fotografer : Indra
Aksi Reog dan Kuda Lumping “Hipnotis” Masyarakat Kecamatan Bantan Teks foto: Sejumlah Reog ujuk kebolehan di hadapan Gubri, Arsyadjuliandi Rahman dan undangan pada acara pembukaan Festival Reog dan Kuda Lumping se Kabupaten Bengkalis di Desa Bantan Tengah Kecamatan Bantan, Minggu (12/11/2017) siang.

BANTAN, HUMAS- Aksi Reog dan Kuda Lumping yang digelar di lapangan bola kaki Desa Bantan Tengah, Kecamatan Bantan, mampu “Hipnotis" ribuan para penonton.

Tak terkecuali orang nomor satu Negeri Junjungan, Amril Mukminin dan orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning Riau, Arsyadjuliandi Rachman yang turut hadir pada Festival Reog dan Kuda Lumping tingkat Kabupaten Bengkalis yang di taja oleh Ikatan Keluarga Jawa Riau (IKJR), Minggu (12/11/17).

Festival Reog dan Kuda Lumping yang dibuka langsung oleh Gubernur Riau (Gubri), Arsyadjuliandi Rachman mendapat sambutan hangat dari para penonton, khususnya masyarakat Kecamatan Bantan.

Terbukti beberapa kali penari reog melakukan tarian mendapat sambutan tepuk tangan oleh penonton. Bahkan mereka rela berdesak-desakan, hanya untuk menyaksikan pertunjukan reog dan kuda lumping.

Sementara Bupati Bengkalis, Amril Mukminin, pada sambutan sebelumnya mengapresiasi dan menyambut baik festival reog dan kuda lumping tingkat Kabupaten Bengkalis yang digelar hari ini, sebagai upaya pelestarian khasanah seni budaya milik Etnis Jawa di Negeri Melayu.

“Kepada segenap masyarakat keturunan Etnis Jawa di Kabupaten Bengkalis untuk berperan aktif dan saling berkontribusi bagi kemajuan Negeri Junjungan yang kita cintai ini,” Ajak Amril.

Karena menurutnya, Festival Reog se Kabupaten Bengkalis ini, tidak hanya sekadar sebuah pertunjukan, namun jauh dari itu, seni budaya reog mampu memperkuat ikatan emosional.

Lebih lanjut Mantan Kepala Desa Muara Basung ini mengatakan, reog mampu menyatukan orang jawa meskipun reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, bukan berarti khasanah leluhur ini milik orang Ponorogo semata, tetapi seluruh masyarakat keturunan Jawa juga merasa memiliki.

“Melalui Festival ini, diharapkan mampu menyatukan seluruh masyarakat, tidak hanya keturunan Jawa, juga suku lainnya yang ada di Negeri Junjungan ini,”tutup Amril.

Terlihat hadir Bupati Rokan Hilir, Suyatno, Ketua Dewan Penasehat DPP IKJR, Yoyok Wardoyo, ketua DPP IKJR, H Salfian Diliandi, Ketua IKJR Kabupaten Bengkalis, Giyatno, Plt Sekretaris Daerah, H Arianto dan  sejunmlah Kepala OPD di Lingkup Pemerintah Kabupaten Bengkalis.