Sabtu, 27 Januari 2018 | 15:07:23 WIB | Dibaca : 1431 Kali

SD Negeri 1 Bengkalis Ikuti Lomba Tingkat Nasional

Editor : Haliyun Na'im - Reporter : Haliyun Na'im - Fotografer : Haliyun Na'im
SD Negeri  1 Bengkalis Ikuti Lomba Tingkat Nasional Teks foto: Penampilan Siswa-siswi SD Negeri 1 Bengkalis

BENGKALIS, HUMAS – Sekolah rujukan SD Negeri 1 Bengkalis akan mengikuti Lomba Video Ensambel Musik Sekolah Dasar, sekaligus menjadi satu-satunya sekolah di Kabupaten Bengkalis yang ikut dalam perlombaan tingkat nasional tersebut.

Lomba ditaja Direktorat Jenderal Pendidkan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan PT. Yamaha Musik Indonesia Distributor (YMID), diikuti 701 sekolah rujukan se Indonesia.

Pesertanya merupakan sekolah penerima bantuan alat musik dan pelatihan dari Yamaha yang penyerahannya telah dilakukan di tahun 2016 dan 2017 lalu.

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Bengkalis, Mahdewi Puspa mengungkapkan, lomba ini dijadikan sebagai momen untuk memberikan kesempatan kepada siswanya dalam mengolah rasa melaui seni musik dan budaya.

 “Alhamdulillah kami mendapat kesempatan mengikuti perlombaan ini, 20 orang siswa kelas dua menjadi perwakilan sekolah kami, hari ini mereka melakukan pengambilan video lomba, dengan mengenakan pakaian khas melayu, mereka membawakan dua lagu, lagu wajibnya berjudul Indonesia Pusaka, lagu pilihan berjudul soleram,” papar Dewi usai pengambilan Video Ensambel Musik di sekolahnya, Sabtu (27/1/2018).

Dewi menuturkan, sesuai aturan lomba, video tersebut akan dikirim dalam bentuk CD ke PT. YMID dan di upload ke Youtube. Pengumuman pemenang akan diumumkan pada tanggal 26 Februari mendatang di Portal Direktorat Pembinaan SD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Youtube YMID.

Soal target, Dewi mengaku hanya ingin siswa-siswi disekolahnya terbiasa mengikuti kompetisi, karenanya Dia tidak menargetkan juara dalam perlombaan ini.

“Yang saya inginkan anak-anak terbiasa mengikuti lomba, khusus untuk lomba ini, saya ingin anak-anak berkreasi dengan musik dan saya juga ingin mempertahankan budaya  Riau. kedepan dengan adanya pelajaran muatan lokal riau, saya ingin semua siswa menggunakan tanjak di hari jum’at, dan ada hari tertantu anak-anak menggunakan bahasa melayu,” ungkapnya.