BENGKALIS, HUMAS – Pemerintah Kabuapaten Bengkalis, melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Bengkalis kembali melaksanakan kegiatan wirid pengajian di Mesjid Agung Istiqomah Bengkalis, Jumat (23/03/2018) pagi
Kegiatan yang dimulai dengan pelaksanaan shlat taubat, shalat duha, dan shalat tasbih, dipandu langsung oleh imam muda Masjid Agung Istiqomah, Ustadz Zulkifli dan diikuti ASN di lingkup Pemkab Bengkalis dan jamaah Masjid.
Selain itu plaksanaan wirid pengajian kali ini, disuguhkan oleh Tim Kapal Kemanusiaan Aksi Cepat Peduli (ACT) Indonesia, tim ACT ini menayangkan beberapa slide program yang telah terlaksana, mulai dari penyaluran bantuan kemausiaan dari dalam negeri maupun di luar negeri.
Seperti, pembangunan rumah penampungan layak huni di Aceh untuk pengungsi Rohingya. Kemudian penyaluran bantuan di Suriah, Palestina, dan Asmat
“Pada bulan Maret ini, kami akan menyalurkan bantuan kapal kemanusiaan di Suriah berupa dua ton beras dan berbagai macam keperluan lainnya, yang akan diberangkatkan melalui pelabuhan belawan Sumatra Utara,” ujar Tim ACT.
Seblum tausyiah yang disampaikan Ustadz Yuli Herman dari Pekanbaru, Bupati Bengkalis, Amril Mukminin diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, H Heri Indra Putra mengatakan Islam adalah agama yang indah dan paripurna mengajarkan seluruh aspek kehidupan manusia. mengajarkan adab dan akhlak.
Menghormati yang tua, menyayangi yang muda, menjaga keharmonisan hubungan keluarga dan menghilangkan hal-hal yang dapat merusak hubungan persaudaraan, sambungnya.
Selanjutnya Heri mengatakan, hampir semua orang mengetahui kewajiban menyambung tali silaturahim antar sesama muslim. Namun dalam kenyataan sehari-hari ternyata masih ada orang islam yang enggan melakukannya, tidak mau menyambung tali persaudaraan yang putus, bahkan ada yang sengaja memutus tali persaudaraan yang telah terjalin kokoh hanya karena harta dan keduniaan.
Dapat kita lihat dalam kehidupan saat ini, samungnya, ada saudara yang enggan bersilaturahmi dan menutup diri dari saudaranya, ada juga yang dulunya senang menjenguk untuk silaturahmi, tetapi setelah kehidupannya meningkat tidak pernah lagi, bahkan seperti tidak saling mengenal.
“Mari kita jaga ukhuwah persaudaraan kita, apabila persaudaraan putus maka sama saja kita merusak/memutus hubungan baik kita,” ajak Heri.
Kemudian Heri juga mengumpamakan sebuah “layang-layang”, apabila layang putus dan diterpa oleh angin kencang. Maka sulit untuk mencari titik temunya. Begitu juga dengan rasa kasih sayang sesama muslimpun semakin memudar dan semakin hilang.
“Mari kita jaga dan kita bina silaturahim kita, apabila silaturahim terjaga dengan baik maka akan memberikan kesenangan bagi kita, baik itu luang pekerjaan, mudah mendapatkan informasi penting dan memberi keberkahan kepada hidup dan kehidupan kita.” Paparnya.