Kami turut berduka cita dan sangat prihatin atas kejadian aksi terror dan bom yang sudah melanda Negara bahkan sampai kedaerah kita riau, kemarin di Gereja Kota Surabaya, beberapa hari kemudian di Mapolda Riau Pekanbaru.
Ungkapan tersebut disampaikan Bupati saat menghadiri menghadiri pesta peresmian Ressort Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Judika Duri XIII Distrik XXX Riau Pesisir, Desa Bumbung Kecamatan Bathin Solapan, Minggu (20/05/2018) Siang.
Terlihat hadir bersama Bupati, Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Daerah Pemilihan Mandau, Hendri, Simon Lumban Gaol, Lamhot Nainggolan, Kepala BPKAD, Aulia, Kepala BPPD, Ja’far Arif, Kabag Umum Riki Rihardi, Kabag Kesra, Suwarto, Camat Bathin Solapan, Amiruddin, Plt.Camat Talang Muandau, Halazmi Yulizar, Camat Pinggir, Toharuddin serta sejumlah Pejabat Pengawas dan staf.
Kemudian sambung Bupati, “Radikalisme atas nama agama tidak dibenarkan oleh agama manapun, terlebih di dalam ajaran islam. Tindakan tersebut hanya dilakukan oleh sebagian kelompok radikal yang mengatas namakan diri mereka islam, jangan karena kesalahan kita, kemudian islam dicap sebagai agama terror,”
Dalam rangkaian acara peresmian tersebut, perwakilan Gereja HKBP Judika "mangulosi" atau menghadiahi Bupati Bengkalis dengan selembar ulos berwarna merah kehitam hitaman, sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas perhatian Bupati ke Gereja HKBP Ressort Judika.
Dengan penyematan ulos ini, mejadi wujud do’a permintaan kepada Tuhan, agar Bupati Bengkalis, senantiasa diberi kebijaksanaan, kesehatan serta panjang umur dalam memimpin Kabupaten Bengkalis yang lebih baik, untuk menciptakan masyarakat Bengkalis yang beriman, makmur, adil dan sejahtera.