Selasa, 12 Juni 2018 | 1:25:21 WIB | Dibaca : 1861 Kali

Dinyalakan Oleh Sekda Bengkalis:

Festival Lampu Colok Tingkat Kabupaten Bengkalis Resmi Dibuka

Editor : Tim Humas - Reporter : Sudiyo - Fotografer : Sumanto dan Muhammad Iqbal
Festival Lampu Colok Tingkat Kabupaten Bengkalis Resmi Dibuka Teks foto: Sekda Bengkalis saat menyalakan salah satu colok.

BENGKALIS, HUMAS - Bupati Bengkalis diwakili Sekretaris Daerah Bengkalis H. Bustami HY secara resmi membuka Festival Lampu Colok tingkat Kabupaten Bengkalis Tahun 2018 M-1439 H, bertempat di Lapangan Sepak Bola Desa Meskom, Senin (11/6/2018) malam.

Sebelum dibuka secara resmi, Sekda Bengkalis mengikuti acara buka bersama masyarakat setempat sekaligus melaksanakan shalat maghrib berjama'ah, kemudian dilanjutkan dengan makan malam bersama dan shalat isya’, tarawih dan witir berjamaah.

Pada kesempatan itu, Bustami saat membacakan sambutan tertulis Bupati Bengkalis memaparkan mengenai sejarah lampu colok.

"Dahulu lampu colok ini digunakan oleh masyarakat tradisional melayu sebagai sarana penerangan dirumah-rumah maupun rumah ibadah, sebelum tersedia atau teraliri listrik," ucapnya.

"Colok atau pelita ini dahulunya dimanfaatkan oleh masyarakat Riau khusus Bengkalis sebagai sarana penerang untuk aktifitas didalam rumah, juga dimanfaatkan sebagai sarana penerangan di sepanjang jalan dari rumah penduduk menuju masjid, mushalla atau surau, terutama pada malam–malam bulan ramadhan," lanjutnya.

Kemudian, mantan Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Bengkalis itu menambahkan, pada era globalisasi dan modernisasi saat ini, masyarakat kembali ingin mengeksiskan lampu colok/pelita untuk mengenang serta mengembangkan budaya tradisional masyarakat melayu zaman dahulu dalam menyambut lebaran idul fitri.

"Hal tersebut dikembangkan oleh pemuda setempat dengan memasang lampu colok/pelita yang dijadikan sebagai hiasan, yang disusun rapi membentuk miniatur atau sketsa-sketsa yang indah (lazimnya miniatur masjid dan lafadz Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW),hasil kreatifitas para pemuda melayu dalam memeriahkan perayaan idul fitri," imbuhnya.

Lebih lanjut Sekda Bengkalis menuturkan, pelestarian budaya tradisional ini penting, karena selain merupakan tradisi masyarakat yang dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk syiar Islam, banyak hikmah maupun tunjuk ajar kehidupan yang dapat dipetik di dalamnya.

"Diantara hikmah dan tunjuk ajar dimaksud yakni dapat menumbuhkembangkan serta mempererat semangat persaudaraan,kekompakan, kepedulian, serta gotong royong di kalangan masyarakat, yang akhir-akhir ini memang kian tergerus dampakglobalisasi dan modernisasi, yang memang lebih banyak mengajarkan pola hidup individualitis," tuturnya.

Kemudian dia juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Bengkalis untuk menghidupkan tradisi yang sudah berlangsung sejak zaman berzaman, dari generasi ke generasi, karena kearifan lokal ini memiliki kekhasan tersendiri serta keunikan yang bukan saja membuat warga kabupaten bengkalis di perantauan rindu untuk pulang ke kampung halaman, tetapi juga dapat menarik wisatawan berkunjung ke daerah kita ini.

"Meskipun demikian, jangan sampai pula kegiatan ini mengurangi aktivitas ibadah kita di bulan suci. intinya, bagaimana festival ini dapat berlangsung dengan meriah, namun tidak membuat masjid dan mushalla menjadi kosong. Jangan sampai membuat aktivitas ibadah terlalaikan, apa lagi sudah berada di penghujung atau malam terakhir ramadhan 1439 H, yang di dalamnya terdapat malam lailatul qadar, suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan," pesannya.

Pembukaan festival lampu colok tersebut ditandai dengan penyalaan colok oleh Sekda Bengkalis, Anggota DPRD Bengkalis Irmi Syakieb Arsalan, Kapolres Bengkalis, Danramil Bengkalis dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis.