Minggu, 15 Juli 2018 | 14:27:02 WIB | Dibaca : 2434 Kali

Saat Hadiri Wisuda Tahfizh Angkatan VII Putra dan Angkatan II Putri PPTQ:

Bupati Bengkalis Ucapkan Terimakasih Kepada Guru Tahfidz

Editor : Tim Humas - Reporter : Zahirman Agus - Fotografer : Yudi Sergio
Bupati Bengkalis Ucapkan Terimakasih Kepada Guru Tahfidz Teks foto: H. TS Ilyas saat mengalungkan medali kepada salah satu santri yang melakukan wisuda.

MANDAU, HUMAS - Kami bangga dengan tekad para guru tahfidz yang secara ikhlas dan istiqomah membimbing para calon kader penjaga kemurnian Al-Quran. tanpa kenal lelah, rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran dan bahkan material demi tujuan mulia. berkat tangan dingin dan ketulusan mereka.

"Alhamdulllah kita memiliki calon-calon generasi qur’ani yangmampu menjaga dan memelihara kemurnian Al-Quran. Insya-allah, kedepan kabupaten bengkalis akan memiliki para penghafal Al-Quran yang bisa menyejukan dan membawa keberkahan bagi daerah ini," demikian disampaikan Bupati Bengkalis diwakili Asisten Admjnistrasi Umum Sekretariat Daerah Bengkalis saat membacakan sambutan tertulis Bupati Bengkalis saat menghadiri acara wisuda Tahfizh Angkatan VII (tujuh) Putra dan  Angkatan II (dua) Putri Pondok Pesantren Tafizh Qur'an (PPTQ) Terpadu Ibadurrahman-Belading, tahun ajaran 2017/2018, di aula kampus Amik Mitra Gama, Minggu (13/7/2018).

Selanjutnya, dia juga berharap kepada para orang tua yang anaknya telah khatam menghafal, supaya senantiasa mengingatkan dan mendampingi secara terus menerus untuk menjaga kelestarian hafalannya.

"Ingatlah bahwa orang tua yang memiliki anak hafidz Qur’an akan mendapatkan mahkota yang berkilauan dan sinarnya mengalahkan sinar matahari pada yaumul qiyamah nantinya," pesannya.

 

Lebih lanjut dia juga mengungkapkan pengaruh globalisasi, saat ini sangat berdampak pada kemerosotan moral bagi generasi muda Islam. Kondisi terkini sangat prihatin, ketika anak-anak muda Islam terpengaruh dengan minuman keras, pergaulan bebas, kemaksiatan, jauh dari nilai-nilai agama dan melawan orang tua.

"Salah satu cara yang paling ampuh untuk mengatasi hal tersbut,yakni dengan menghidupkan tradisi budaya maghrib mengaji di lingkungan rumah tangga. Orang tua dan anak-anak hendaknya secara bersama-sama untuk membaca Al-Qur’an setiap hari, minimal satu hari satu halaman Al-Quran. semakin terasa indah, apabila disertai dengan terjemahannya, agar kita tahu arti dan makna isi kandungan Al-Quran serta menghafalnya," ungkapnya.

"Yang tak kalah pentingnya lagi dalam membentengi anak – anak kita dari arus globalisasi dan kemorosotan moral saat ini adalah antarkan mereka kesekolah –sekolah agama, sekolah pesantren dan pondok – pondok tahfidz," imbuhnya.