BENGKALIS, HUMAS – Sesuai dengan budaya Melayu, saling berpantun dalam menghadiri sebuah acara adalah satu satu ciri khas yang tidak dapat dipisahkan. Apalagi acara yang dimaksud adalah acara besar seperti halnya Rapat Paripurna Istimewa Sempena hari jadi Bengkalis ke-506, Senin (30/7) di ruang rapat paripurna Kantor DPRD Bengkalis.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Bengkalis Amril Mukminin menyampaikan dua bait pantun. Pantun pertama, ditujukan untuk mengenang jasa perjuangan para pahlawan. Sedangkan pantun kedua memberikan makna menjadikan Bengkalis sebagai negeri melayu yang memiliki sejarah besar.
Adapun pantun yang disampaikan Kepala Daerah Bengkalis dihadapan 32 orang Anggota DPRD Bengkalis dan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis yakni sebagai berikut.
"Lembut gemulai gadis penari,
Untuk menyambut hadirin yang datang,
Pendahulu bengkalis sangat gagah berani,
Jasa dan perjuangannya harus dikenang," ujar Amril yang disambut tepuk tangan dari undangan yang hadir.
Sama seperti membacakan pantun pertama, pantun kedua Bupati Bengkalis juga disambut hangat oleh undangan yang hadir tersebut temasuk para mantan Bupati Bengkalis yang menyempatkan diri untuk hadir.
"Orang aket memasang pukat,
Pukat dipasang diselat rupat,
Negeri bengkalis punya sejarah hebat,
Negeri melayu yang berdaulat," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Riau yang diwakili Kepala Bapenda Indra Putra Yana juga telah mempersiapkan pantun. Adapun Pantun yang disampaikan isinya sebagai motivasi untuk menyemangati masyarakat Kabupaten Bengkalis agar lebih maju kedepannya.
Adapun pantun yang disampaikannya sebagai berikut.
"Pergi kebantan membeli durian
terkenang-kenang durian tembaga
selamat ulang tahun kami ucapkan
semoga bengkalis semakin jaya,"
"Bukit batu negeri bernama,
Kota bengkalis negeri islami,
Jika bengkalis ingin jaya,
Mari duduk bersama membangun negeri," ucap Indra seraya menutup sambutan Gubernur Riau.