BENGKALIS, HUMAS – Bupati Bengkalis Amril Mukminin menjadi Inspektur Upacara Hari Jadi Pramuka ke-57, bertempat di Lapangan Tugu Bengkalis, Sabtu, (18/8) pagi.
Dengan menggunakan pakaian pramuka lengkap, Bupati Bengkalis yang juga Ketua Majelis Bimbingan Cabang Bengkalis, tiba di Lapangan Tugu Bengkalis sekitar pukul 08.45 WIB dan langsung memimpin Upacara.
Bupati Bengkalis saat membacakan sambutan tertulis Ketua Kwartir Nasional mengatakan, pendidikan kepramukaan yang mendasar pada satya dan darma pramuka harus benar-benar tertanam dalam hati setiap insan pramuka sebagai pedoman bersikap dan berprilaku.
Gerakan pramuka sebagai wadah pendidikan karakter kaum muda dan calon pemimpin masa depan bangsa indonesia, tentu harus lebih berperan dalam mendidik generasi milineal dewasa ini.
“Sebagian besar adik-adik kita merupakan generasi cyber yang on line setiap saat yang selalu update statusnya dan mengungkapkan kondisi secara realtime dalam media sosial. Pramuka baru harus keren, gembira, asyik, dan menyenangkan,” ujar Kepala Daerah Bengkalis.
Tidak hanya itu, sambungnya, tantangan bagi para pembina pramuka yang harus selalu kreatif dan berinovasi dalam membina peserta didik sehingga bangga menjadi pramuka. Begitu pula para pelatih harus belajar terus menerus untuk dapat mengembangkan dan menerapkan teknologi pendidikan yang up to date tanpa melupakan prinsip dasar dan metode kepramukaan bagi para pembina pramuka.
“Bangsa Indonesia pada tahun 2030 akan mendapatkan bonus demografi yang akan membawa dampak sosial ekonomi, dapat bernilai positif maupun negatif. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan menguntungkan dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” ungkap Amril Mukminin.
Selesai melaksanakan upacara, juga dilakukan berbagai atraksi salah satunya, penampilan dari Andam Dewi Marching Band, Tapak Suci dan Tarung Derajat AA Boxer Pondok Modern Nurul Hidayah, penampilan yel-yel Pramuka Teladan Pondok Modern Nurul Hidayah, Kwartir Ranting Bantan.